Tumbuh Pesat, Pesona Pesantren Ibadurrahman : Magnet Baru Pendidikan Islam di Kampar

Tumbuh Pesat, Pesona Pesantren Ibadurrahman : Magnet Baru Pendidikan Islam di Kampar
Santri dan Santri Wati Baru didampingi oleh orang tua dan wali santri berdiri dalam prosesi penyerahan Santri dan Santri Wati Baru dari Orang tua kepada Pimpinan pondok, Yayasan dan Majlis Guru./(ist)

SELARASRIAU.COM, KAMPAR – Minat masyarakat mengantarkan anak mereka ke Pondok Pesantren Ibadurrahman semakin meningkat setiap tahun. Meskipun pesantren yang terletak di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar ini baru berusia dua tahun, namun permintaan untuk memberikan pendidikan agama yang berkualitas bagi putra-putrinya semakin hari semakin bertambah. Hal ini diungkapkan oleh Mudirul Ma’had, Abuya Muslim Ya’qub, dalam sambutannya pada acara Milad ke-2 dan Peringatan Tahun Baru Hijriyah 1446.

"Alhamdulillah, meskipun baru berumur dua tahun, Pondok Pesantren Ibadurrahman semakin diminati oleh masyarakat sebagai salah satu pilihan lembaga pendidikan yang mengajarkan agama bagi anak-anak kita," tutur Buya Muslim.

Pondok Pesantren Ibadurrahman berdiri di bawah naungan Yayasan Syech H. Abdurrahman Bin Paduko Lakmano Desa Tanjung Alai. Pesantren ini lahir dari semangat nama besar Mursyid Thariqat Naqsyabandiyah yang murid-muridnya telah tersebar luas di Nusantara. Kehadiran pesantren ini diharapkan dapat merawat nama besar tokoh Thariqat Naqsyabandiyah tersebut.

"Pondok ini hadir untuk merawat ingatan masyarakat akan sosok ulama besar Thariqat Naqsyabandiyah yang berasal dari Desa Tanjung Alai. Meskipun Syech H. Abdurrahman telah wafat ratusan tahun yang lalu, namun ghiroh (semangat) tidak akan pernah padam," kata Buya Muslim.

Tingginya minat masyarakat terhadap pesantren ini tidak lepas dari nama besar Syech H. Abdurrahman Bin Paduko Lakmano sebagai ulama besar. Nama besar ulama inilah yang membuat pesantren Ibadurrahman mudah dikenali oleh masyarakat luas. Minat masyarakat dalam mengantarkan putra-putrinya ke Pondok Pesantren Ibadurrahman dapat dilihat dari jumlah santri yang selalu meningkat.

Pada tahun ajaran 2024, santri baru berjumlah 30 orang. Sebagai pondok yang baru berdiri, jumlah 30 orang ini sudah cukup banyak di tengah banyaknya pilihan sekolah, baik pondok pesantren maupun sekolah umum, yang tersedia di Kabupaten Kampar.

"Santri baru Pondok Pesantren Ibadurrahman berjumlah 30 orang yang berasal dari Desa Baluong, Desa Kasikan, Air Tiris, Kuok, Desa Koto Masjid, Desa Silam, Pangkalan Kerinci, dan sebagian besar berasal dari Desa Tanjung Alai," tambah Buya Muslim.

Keberagaman santri ini juga terlihat dari santri pertama pada tahun 2022 yang berjumlah 31 orang dan berasal dari berbagai desa diantaranya dari Desa Koto Masjid, Pekanbaru, dan sisanya dari Desa Tanjung Alai.

Pada tahun kedua, jumlah santri Pondok Pesantren Ibadurrahman meningkat menjadi 25 orang yang berasal dari berbagai wilayah, termasuk Desa Koto Masjid, Air Tiris, Tanjung Belit, Danau Lancang, dan Kasikan.

Dalam sambutannya, Buya Muslim Ya’qub juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan warga dalam memilih Pesantren Ibadurrahman. Yayasan dan pondok berkomitmen untuk memberikan pendidikan agama yang berkualitas dengan mengedepankan pembelajaran berbasis kitab kuning atau Qitab Turast sebagai ciri khas belajar ala pondok pesantren.

"Kepercayaan masyarakat harus kami jaga. Yayasan dan Pondok Pesantren berkomitmen memberikan pendidikan agama berkualitas dengan mengedepankan pembelajaran berbasis kitab kuning atau Qitab Turast yang menjadi ciri khas belajar di sini. Atas kepercayaan ini, kami ucapkan terima kasih," tutup Buya Muslim.

Promadi Karim, MA., Ph.D., dari Yayasan Syech H. Abdurrahman Bin Paduko Lakmano Desa Tanjung Alai, juga sangat bersyukur atas tingginya minat masyarakat untuk mengantarkan anak-anak mereka ke pesantren. Promadi, yang merupakan alumni Leed University, United Kingdom, juga menyampaikan mimpinya untuk masa depan Pondok Pesantren Ibadurrahman.

Dalam waktu dekat, yayasan dan pondok akan mempersiapkan pendirian Madrasah Aliyah sehingga santri kelas III bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah itu, yayasan juga berencana mendirikan Sekolah Dasar Islam, Taman Bermain (TB), dan Taman Kanak-Kanak (TK), serta pada akhirnya mendirikan Perguruan Tinggi Ibadurrahman.

"Kita wajib bersyukur atas kepercayaan masyarakat untuk mengantarkan anak ke sini. Dalam waktu dekat, yayasan dan pondok akan mempersiapkan pendirian Madrasah Aliyah, selanjutnya mendirikan Sekolah Dasar Islam, Taman Bermain, TK, dan terakhir puncaknya adalah berdirinya Perguruan Tinggi Ibadurrahman," tutup Promadi.

Acara Milad ke-2 dan Peringatan Tahun Baru Hijriyah 1446 ini juga dihadiri oleh Pj. Sekda Kampar Ahmad Yuzar. Dalam sambutannya, Ahmad Yuzar menekankan bahwa pondok pesantren tidak hanya hadir sebagai lembaga pendidikan Islam yang bergelut di bidang spiritualitas semata, tetapi lebih dari itu.

Pondok pesantren juga harus ikut andil dalam mempertemukan ilmu Islam murni dengan ilmu pengetahuan atau sains, sehingga lulusan setiap ponpes dapat menjadi kader bangsa yang bisa mengabdi di seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, tidak jarang alumni ponpes saat ini bisa menjadi seorang pejabat.

"Pondok pesantren tidak hanya hadir sebagai lembaga pendidikan Islam yang bergelut di bidang spiritualitas semata, tetapi lebih dari itu. Pondok pesantren juga harus ikut andil dalam mempertemukan ilmu Islam murni dengan ilmu pengetahuan atau sains, sehingga lulusan setiap ponpes dapat menjadi kader bangsa yang bisa mengabdi di seluruh aspek kehidupan. Oleh karena itu, tidak jarang alumni ponpes saat ini bisa menjadi seorang pejabat," tutur Ahmad Yuzar.

Ahmad Yuzar juga menyampaikan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar untuk mendukung seluruh pondok pesantren yang ada di Kabupaten Kampar agar terus melahirkan manusia unggul yang bisa berkontribusi bagi pembangunan Kabupaten Kampar.

"Atas nama Pemda Kampar, kami akan terus berkomitmen dan mendukung seluruh pondok pesantren yang ada di Kampar, termasuk Ponpes Ibadurrahman Desa Tanjung Alai, agar terus dapat melahirkan manusia yang unggul dan memberikan kontribusi bagi pembangunan di segala bidang yang ada di Kampar, khususnya di Tanjung Alai," ujarnya.

Anggota DPRD Riau terpilih periode 2024-2029, Amal Fatarullah, juga menekankan pentingnya pendidikan di pondok pesantren. Menurutnya, masuk ke pondok pesantren tidak berarti semua santrinya harus menjadi ulama. Setelah menjadi alumni pondok, mereka harus ada yang menjadi dokter, polisi, guru, politisi, dan pengusaha. Dengan ilmu agama yang dimiliki, apapun yang dijabat oleh alumni pesantren, mereka akan amanah karena memiliki dasar ilmu agama.

"Tidak semua yang masuk pondok harus menjadi ulama. Alumni pondok harus ada yang menjadi dokter, polisi, guru, politisi, dan pengusaha. Dengan ilmu agama yang dimiliki, dimanapun alumni pondok berkarir, Insya Allah mereka akan amanah," tutup Amal. (***)
 

#Pendidikan

Index

Berita Lainnya

Index