Bakar Tongkang: Tradisi Unik yang Menarik Ribuan Wisatawan ke Bagansiapiapi

Bakar Tongkang: Tradisi Unik yang Menarik Ribuan Wisatawan ke Bagansiapiapi
Bakar Tongkang. (ist)

ROKAN HILIR – Tradisi Bakar Tongkang, salah satu event pariwisata nasional, menjadi daya tarik utama di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. 

Acara tahunan ini mengangkat tradisi masyarakat Tionghoa dan dilaksanakan pada 20–22 Juni setiap tahunnya, menarik ribuan wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Bakar Tongkang adalah ritual membakar kapal terakhir yang digunakan para imigran China ketika memutuskan menetap di Bagansiapiapi. Acara ini mencerminkan warisan budaya Tionghoa yang kental dan telah diakui sebagai agenda nasional. 

Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, sebanyak 50 ribu wisatawan menghadiri tradisi ini pada tahun lalu, menjadikan Bakar Tongkang salah satu magnet pariwisata di Provinsi Riau.

Ritual dimulai dari Kelenteng Ing Hok Kiong, kelenteng tertua di Bagansiapiapi. Replika Kapal Tongkang diarak oleh peserta secara bergotong-royong melalui jalanan kota yang telah disulap bak kawasan China Town. 

Ornamen Tionghoa memenuhi kota, menambah semarak suasana, sementara aroma dupa yang khas menyelimuti udara.

Puncak ritual terjadi saat kapal tiba di lokasi pembakaran. Replika kapal ditempatkan di atas tumpukan kertas sembahyang berwarna kuning, atau Kim Chua, sebelum akhirnya dibakar. 

Momen paling dinantikan adalah saat tiang layar kapal jatuh, karena arah jatuhnya dipercaya membawa pesan keberuntungan. Tahun ini, tiang layar jatuh ke arah darat, yang menurut kepercayaan masyarakat melambangkan keselamatan dan kemakmuran usaha.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni, menyatakan bahwa Bakar Tongkang tidak hanya melestarikan budaya lokal tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah. 

“Event ini menghidupkan sektor pariwisata, menggerakkan perekonomian rakyat, dan meningkatkan pendapatan asli daerah. Selain itu, acara ini turut mendukung program pemerintah di sektor pariwisata nasional,” ujarnya.

Tingginya animo wisatawan juga terlihat dari tingkat hunian hotel yang mencapai 1.800 kamar penuh di Bagansiapiapi. Bahkan, hotel dan penginapan di kabupaten tetangga turut merasakan peningkatan okupansi.

Pemerintah Provinsi Riau mengajak masyarakat Rokan Hilir untuk terus menjaga dan melestarikan tradisi Bakar Tongkang. Event ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat lokal tetapi juga memperkuat posisi Riau sebagai destinasi wisata budaya unggulan di Indonesia.

Dengan kemeriahan dan maknanya yang mendalam, tradisi Bakar Tongkang diharapkan terus menjadi simbol persatuan budaya sekaligus roda penggerak ekonomi di wilayah Riau. (Raditia Asbel Putra)

#Daerah

Index

Berita Lainnya

Index