SelarasRiau.com, Kampar – Pemerintah melalui Komisi IX DPR RI terus mendorong peningkatan gizi masyarakat melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG merupakan langkah nyata pemerintah dalam memerangi gizi buruk seperti stunting dan malnutrisi.
Sosialisasi dengan mengangkat tema bersama mewujudkan generasi sehat Indonesia ini bertempat di Aula Kantor Kelurahan Pulau, Bangkinang pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Tujuan sosialisasi program MBG adalah untuk menambah wawasan masyarakat mengenai pentingnya menjalani pola hidup sehat.
Acara sosialisasi program MBG dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI Sahidin, Tenaga Ahli Bidang Keuangan sekaligus Kepala Badan Gizi Nasional Beny Sudarmaji, Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Yasmien Nuur Ditrie (Zoom), dan Lurah Pulau Suriati.
Dalam kesempatannya, anggota Komisi IX DPR RI Sahidin menekankan pentingnya program MBG sebagai bagian dari strategi nasional untuk menciptakan generasi emas Indonesia.
Ia menyampaikan bahwa tugas Komisi IX DPR RI adalah mengawal pelaksanaan program ini agar benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan.
“Program MBG membutuhkan pentingnya sinergi antara pusat dan daerah dalam mendukung kebijakan gizi nasional. Masyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga berperan aktif dalam pengawasan dan edukasi lingkungan sekitar,” tutur Sahidin.
Kemudian, Tenaga Ahli Keuangan, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Beny Sudarmaji menjelaskan bahwa Program MBG merupakan program prioritas nasional yang bertujuan untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan berkualitas sejak usia dini. Program ini menyasar anak-anak usia PAUD hingga SD.
“Pelaksanaan MBG tidak sekadar memberikan makanan gratis, tetapi memastikan makanan yang diberikan bernutrisi, sehat, dan sesuai standar gizi nasional. BGN juga telah merancang sistem kontrol, pelatihan pelaksana lapangan, dan pemantauan berkelanjutan untuk menjamin kualitas program,” papar Beny Sudarmaji.
Selain itu, Beny juga menekankan pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal. Program MBG didesain untuk melibatkan petani, UMKM, dan penyedia pangan lokal sebagai pemasok bahan baku makanan bergizi, sehingga ada dampak ekonomi langsung di masyarakat.
Senada, Yasmien Nuur Ditrie, selaku Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi (via Zoom) menyoroti pentingnya edukasi gizi sebagai kunci utama keberhasilan program MBG. Menurutnya, literasi gizi harus ditanamkan sejak dini dan menjadi bagian dari budaya sehari-hari.
“Program MBG melibatkan banyak pihak, mulai dari pelaksana lapangan (SPPG), tenaga kesehatan dan kependidikan, pemerintah, orang tua, hingga petani lokal. Dampaknya tidak hanya pada pemenuhan kebutuhan gizi anak (sekitar 20–30% kebutuhan kalori harian), tetapi juga pada pertumbuhan ekonomi daerah dan kebiasaan makan sehat jangka Panjang,” jelas Yasmien.
Ia juga menyampaikan bahwa peran orang tua sangat penting dalam membentuk pola makan anak. Kebiasaan makan sehat, edukasi melalui contoh, dan keterlibatan anak dalam menyiapkan makanan merupakan bagian dari strategi besar program ini untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan mandiri.
Menanggapi program MBG, Lurah Pulau Suriati menegaskan bahwa pemerintah daerah dan masyarakat setempat mendukung penuh inisiatif Presiden RI melalui program MBG yang bertujuan membentuk generasi sehat, cerdas, dan tangguh.
“Saya berharap dengan adanya sosialisasi program MBG ini membuat pengetahuan bertambah dan dapat disebarluaskan ke lingkungannya masing-masing.
Sosialisasi ini menjadi momen penting dalam memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi sejak dini, serta menguatkan sinergi lintas sektor dalam mendukung program MBG.
Diharapkan, hasil dari kegiatan ini mampu mendorong implementasi program yang tepat sasaran dan berdampak nyata bagi anak-anak Indonesia. *** (Ary)