PEKANBARU, SELARASRIAU.COM - Direktur Eksekutif ICT Watch, Indriyatno Banyumurti membagikan beberapa cara efektif untuk memeriksa dan mengatasi kebocoran data pribadi diinternet
Dijelaskannya, mula-mula untuk memeriksa apakah terdapat kebocoran data pribadi diinternet, masyarakat dapat mengakses website s.id/jagadatapribadi.
Setelah masuk ke laman website tersebut, pilih menu #1a: Cek Kemanan E-mail. Kemudian, pengguna akan diminta untuk memasukkan e-mail yang digunakan.
“Kalau ada tulisan ‘Wah Selamat’ berarti aman (tidak terjadi kebocoran,” jelas Banyu pada acara seminar literasi digital secara virtual. Rabu, (13/12/2023).
Namun jika terdapat peristiwa kebocoran, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan. Pertama, segera ganti password yang saat ini digunakan dengan password yang lebih kuat menggunakan kombinasi huruf, angka dan simbol.
“Nanti password disitus-situs yang mengalami kebocoran itu coba diganti. Bukan password Gmailnya, tapi password akun-akunnya. Makannya password setiap akun itu harus beda. Kalau tidak, satu bocor bakal bocor semua,” papar Banyu.
Cara kedua, dengan mengaktifkan verifikasi dua langkah pada berbagai aplikasi media sosial yang dimiliki seperti Whatsapp, E-mail, Instagram, dan aplikasi belanja online lainnya.
“Kalau rasanya sulit untuk mengingat banyak password. Ibu-ibu bisa menggunakan password manager untuk menyimpan banyak password,” katanya.
Pertimbangkan pula untuk menggunakan menggunakan layanan masked email ataupun masked phone number untuk memperkecil dampak setiap kali ada insiden kebocoran data.
Kemudian, karena telah terjadi kebocoran data, para warganet diminta untuk mempersiapkan diri dan berhati-hati karena bakal menjadi sasaran penipuan.
Terakhir, warganet dapat meminta pertanggungjawaban dari pihak pengelola data pribadi dan juga pihak regulator jika mereka tidak transparan terkait insiden kebocoran data yang telah anda alami
“Bukan salah ibu-ibu jika ada data yang bocor, karena data base merekalah (situs aplikasi) yang bocor. Karena ada orang (hacker) yang masuk ke sistemnya mereka dan berusaha mengambil data yang ada diserver mereka,” tutup Banyu. (***)