PEKANBARU - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Riau turun langsung menyelesaikan persoalan yang menimpa anggota DPRD Kampar dari Fraksi Nasdem, Pirdaus.
Dimana sebelumnya, anggota DPRD Kampar Fraksi NasDem, Pirdaus ditimpa kabar tak sedap dan dituding memiliki skandal terhadap perempuan bernama Annisa. Dimana dari isu yang beredar Pirdaus menghamili bahkan meminta Annisa untuk aborsi.
Annisa juga sebelumnya melaporkan Pirdaus ke BK DPRD Kampar dan DPD NasDem Kabupaten Kanpar, kini mencabut laporannya setelah dilakukan mediasi dan didampingi oleh Badan Advokasi dan Hukum (BAHU) NasDem Riau.
Wakil Ketua DPW NasDem Riau, Dedi Harianto Lubis dan bersama BAHU NasDem Riau menyebut bahwa pihaknya turun tangan langsung karena isu yang beredar menyeret nama baik dari partai NasDem sendiri.
Menurut Dedi, bahwa setelah penelusuran, ternyata kasus ini bergulir ditengarai adanya pihak pihak yang memanfaatkan situasi. Bahkan dari internal NasDem sendiri.
"Kita ingin semuanya clear, kami dari DPW sangat lega karena persoalan ini selesai, sudah dapat titik terang dari mbak Annisa, yang datang sendiri karena ingin memperbaiki situasi ini. Dari partai kita berterima kasih, karena partai kita sebelumnya dibawa bawa, tanpa kejelasan apapun," katanya, Senin (4/8/2025).
"Ada orang orang yang memanfaatkan situasi ini, dari internal NasDem. Ada oknum internal, kader partai Nasdem yang berniat untuk melakukan PAW terhadap Pirdaus, maka ini akan kita proses internal oknum tersebut ke Mahkamah Partai di DPP," katanya.
Sementara itu, anggota BAHU NasDem, Riri Syafitri yang mengawal persoalan tersebut berharap bahwa dengan clear and cleannya persoalan tersebut, pihaknya tidak ingin lagi nama NasDem terseret - seret karena hal ini juga berkaitan dengan reputasi partai NasDem sendiri
Sementara itu, Annisa mengaku bahwa isu yang beredar dikalangan masyarakat Kampar tidak benar. Isu itu sengaja disetting dan ia menyatakan dijebak oleh oknum-oknum yang ingin menjatuhkan Pirdaus.
“Disebutkan saya melakukan hubungan hingga aborsi, padahal semua itu tidak benar. Awalnya saya hanya bertemu Pak Pirdaus karena sedang terlilit pinjaman online dan dibantu oleh beliau,” ungkap Annisa.
Annisa menceritakan, seorang oknum berinisial M membuat skenario agar dirinya ikut dalam narasi yang akhirnya diviralkan. Salah satunya menggunakan foto selfie berdua sebagai “bukti”.
Ia juga menyebut ada perempuan lain berinisial Y yang mengaku aktivis perempuan, namun ternyata punya misi yang sama. Kemudian juga pengacara berinisial F juga merupakan skenario dari M.
Dan ia mengakui bahwa kasus ini juga berkaitan dengan salah seorang kader internal NasDem yang menginginkan posisi untuk penggantikan posisi Pirdaus.
“Sekarang laporan saya sudah dicabut. Saya akui akibat viralnya isu ini, Pak Pirdaus dan keluarganya sangat dirugikan,” ujarnya.
Dengan dicabutnya laporan dan pengakuan Annisa, DPW NasDem Riau memastikan persoalan internal ini telah selesai, dan langkah penertiban terhadap oknum yang terlibat akan segera dilakukan oleh partai. (***)