Puncak Kemarau Diprediksi Agustus, BPBD Kampar Waspadai Karhutla

Puncak Kemarau Diprediksi Agustus, BPBD Kampar Waspadai Karhutla

SELARASRIAU.COM, KAMPAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar mewaspadai potensi meningkatnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seiring dengan puncak musim kemarau yang diperkirakan terjadi pada Agustus 2025.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kampar, Adi Candra Lukita, menyampaikan peringatan ini merujuk pada prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

"Kita sudah mendapat warning, puncak musim kemarau diprediksi terjadi bulan Agustus," kata Adi Candra, Rabu (30/7/2025).

Ia menjelaskan, kondisi cuaca panas ekstrem berpotensi mempercepat penguapan dan membuat lapisan atas tanah cepat mengering. Risiko kebakaran akan semakin tinggi, terutama di lahan-lahan yang sebelumnya telah disemprot dengan racun gulma.

"Semak belukar yang sudah mati karena disemprot racun akan lebih cepat kering dan mudah terbakar," jelasnya.

Menurut Adi, kebakaran di lahan mineral memang cenderung cepat membesar, namun bisa ditangani lebih terukur. Berbeda halnya dengan lahan gambut yang menyimpan bara api di bawah permukaan tanah, atau yang dikenal dengan istilah underground fire.

"Semakin tebal lapisan gambut, bara api di dalam tanah juga semakin besar. Ini yang menyulitkan Satgas darat melakukan pemadaman," ujarnya.

Masalah lain yang dihadapi adalah minimnya sumber air di banyak lokasi rawan karhutla, sehingga upaya pemadaman kerap terkendala. Meski pemadaman udara melalui water bombing bisa efektif untuk lahan mineral, namun dampaknya tidak terlalu signifikan di lahan gambut.

"Makanya, kita sangat berharap Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) bisa terus dilakukan. Hujan buatan sangat dibutuhkan untuk membasahi dan menekan potensi karhutla, khususnya di lahan gambut Kampar," tutup Adi. (man)

#Daerah

Index

Berita Lainnya

Index