Mahasiswa Baru Umri 2024, Berlapang-lapang Menuju Kemenangan

Mahasiswa Baru Umri 2024, Berlapang-lapang Menuju Kemenangan
Dr. Santoso, S.S., M.Si ( Dekan Fakultas Studi Islam Umri)

Tahun 2024 Umri  kembali mengukuhkan kader pencerah muda  sebanyak 2.531 mahasiswa baru. Semangat bergemuruh, bergelora dalam jiwa setiap mahasiswa baru untuk mengembangkan dari menjadi generasi terbaik, be the best generation. 

Semangat ini tentu mengukuhkan harapan dan keyakinan besar bagi gerakan pencerahan umat ke depan. Saat ini Indonesia sedang mempersiapkan diri menuju Indonesia Emas tahun 2045 atau 100 tahun Indonesia merdeka. Universitas Muhammadiyah Riau sebagai bagian dari elemen bangsa merasa terpanggil untuk turut serta  dan mengambil peran kebangsaan ini. 

Semangat mahasiswa yang bergelora pada masa perkenalan (Mastama) ini harus barengi dengan semangat dan sikap akademik yang tinggi. Al-Qur'an sebagai sumber spirit akademik, memberikan pesan kepada seluruh mahasiswa baru  Umri,  Surat Al - Mujadillah ayat 11 memberikan  motivasi : 

"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan".

Membaca pesan ayat di atas maka mengajarkan kepada seluruh mahasiswa agar mempersiapkan mental yang kuat dalam menapaki samodra pengetahuan. Mental yang pertama adalah melapangkan hati dalam menempuh ilmu. Kelapangan hati  maknanya  kita harus sabar dalam menghadapi berbagai kesulitan dalam  Belajar.  

Belajar adalah proses mental yang membutuhkan kerelaan hati, pengontrolan ego dan pengelolaan emosi. Belajar seperti menuangkan air dari teko ke dalam gelas. Bila  gelas tidak siap, memiliki ego yang tinggi  dan tidak sabar dalam berproses maka air tidak akan tertuang dengan baik. 

Sikap mental yang kedua  adalah aktif dan ketaatan kepada guru. Dalam ayat tersebut diisyaratkan dengan kalimat;      Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka “Berdirilah." Ayat ini menuju akan bahwa untuk membangun kompetensi yang baik seorang pembelajar harus memiliki perilaku yang aktif. Maknanya seorang pembelajar harus memberdayakan segenap potensi dirinya dalam berbagai aktifitas  positif dengan didorong oleh motivasi internal. 

Maka dari pesan 'berdiri' juga berarti pembelajar harus memiliki sikap hormat dan taat kepada guru. Guru adalah sosok pendidik yang telah merelakan sebagian dari hidupnya untuk keberhasilan para siswanya. Maka akhlak seorang pembelajar harus takzim dan taat  agar ilmu yang diberikan  memiliki keberkahan. 

Bagi para pembelajar yang mampu mengimplementasikan pesan di atas dengan baik; melapangkan hati, aktif, hormat dan taat kepada guru, maka dengan Ijin Allah mereka akan mendapatkan kemuliaan. Jaji Allah dalam ayat tersebut, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." 

Selamat datang para mahasiswa baru, selamat berjuang Wahai para pencerah muda. Siapkan dari Anda mengarungi samodra ilmu, masa depanmu menati, cerah dan membanggakan.

 

Oleh: Dr. Santoso, S.S., M.Si

( Dekan  Fakultas Studi Islam Umri)

#Terkini

Index

Berita Lainnya

Index