Inovasi Hijau Melalui Tangan Kecil: KKN UMRI Gelar Workshop Ecoprint dan Pemilahan Sampah di SDN 08 Kemuning Muda

Inovasi Hijau Melalui Tangan Kecil: KKN UMRI Gelar Workshop Ecoprint dan Pemilahan Sampah di SDN 08 Kemuning Muda

SIAK - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 01 Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) tahun 2024 menggelar aksi peduli lingkungan di SDN 08 Kecamatan Kemuning Muda, Kabupaten Siak. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan bahaya limbah sampah dan mengasah kreativitas anak sejak dini melalui workshop Ecoprint yang berlangsung pada Sabtu 24 Agustus 2024.

Tegar Prasetiyo, Ketua KKN, menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan mengutip hadits "Annadhofatu minal iman" (Kebersihan sebagian dari iman). Dalam workshop ini, siswa diperkenalkan dengan berbagai jenis sampah seperti organik, non-organik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). 

Mereka juga belajar tentang lama penguraian sampah, mulai dari kertas yang terurai dalam 2-5 bulan, dus/karton 5 bulan, kulit buah 6 bulan, hingga jenis sampah yang lebih sulit terurai seperti kantong plastik (20 tahun), kulit sepatu (25 tahun), bungkus/kemasan plastik (50-80 tahun), kaleng minuman (80-100 tahun), dan styrofoam yang tidak terurai. Pengetahuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

Lebih lanjut, Kepala Sekolah SDN 08 Kemuning Muda, Nurwiyadi menyambut baik inisiatif ini. "Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan sejak usia dini," ujarnya.

Tegar Prasetiyo, Ketua KKN, menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dengan mengutip hadits "Annadhofatu minal iman" (Kebersihan sebagian dari iman). Dalam workshop ini, siswa diperkenalkan dengan berbagai jenis sampah seperti organik, non-organik, dan B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). 

Mereka juga belajar tentang lama penguraian sampah, mulai dari kertas yang terurai dalam 2-5 bulan, dus/karton 5 bulan, kulit buah 6 bulan, hingga jenis sampah yang lebih sulit terurai seperti kantong plastik (20 tahun), kulit sepatu (25 tahun), bungkus/kemasan plastik (50-80 tahun), kaleng minuman (80-100 tahun), dan styrofoam yang tidak terurai. Pengetahuan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif sampah terhadap lingkungan.

Selan itu, Nurwiyadi, juga menyambut baik inisiatif ini. "Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkan kepedulian lingkungan sejak usia dini," ujarnya.

Ecoprint merupakan teknik mencetak pola dan warna alami dari tumbuhan ke kain, dengan menggunakan metode pounding atau pukul. Giat ramah lingkungan ini tidak hanya mengajarkan kreativitas, tetapi juga menumbuhkan apresiasi terhadap alam. Untuk meningkatkan hasil ecoprint, tim KKN UMRI kelompok 01 menggunakan treatment alami dari tawas dan tunjung. Bahan-bahan ini berfungsi untuk meningkatkan intensitas warna pada daun dan bunga yang digunakan, sekaligus menjadi pengikat warna pada tote bag yang dibuat oleh para siswa. Teknik ini memungkinkan peserta untuk menghasilkan karya unik dan ramah lingkungan.

"Kegiatan ini sangat seru dan asik," ungkap Eka Apriliani, siswi kelas 6 SDN 08 Kemuning Muda. "Kami belajar membuat karya indah sekaligus menjaga lingkungan."

Melalui workshop ini, mahasiswa KKN UMRI berharap dapat mencetak generasi muda yang sadar lingkungan dan mampu menghasilkan inovasi hijau di masa depan. (***)

#Akademika

Index

Berita Lainnya

Index