SELARASRIAU.COM - Pasca rekapitulasi Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 31 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Rokan Hulu, perpolitikan Riau mengalami gebrakan besar. Partai Golkar, yang sebelumnya dominan, harus mengakui keunggulan rivalnya, PDIP, dalam merebut kursi Ketua DPRD Riau untuk periode 2024-2029. Hal ini menjadi sejarah tersendiri dalam dinamika politik daerah tersebut, karena untuk pertama kalinya kursi tersebut lepas dari genggaman Golkar.
PDIP berhasil meraih kursi Ketua DPRD Riau setelah memenangkan satu dari enam kursi yang tersedia di Dapil Riau 3 (Rokan Hulu). Hasil rekapitulasi menunjukkan PDIP meraih total 25.255 suara, dengan Hardi Candra sebagai perwakilan mereka yang berhasil mengamankan slot terakhir kursi tersebut dengan perolehan 13.534 suara.
Wakil Ketua DPD I Golkar Riau, Ikhsan, menyambut baik hasil rekapitulasi tersebut sebagai bagian dari proses demokrasi yang berjalan dengan lancar. Meskipun Golkar memimpin dari segi total suara dengan 73.393 suara, mereka harus menerima kenyataan bahwa penyebaran suara mereka tidak cukup meraih kursi Ketua DPRD Riau.
Dalam pernyataannya, Ikhsan juga mengapresiasi penyelenggara dan kepolisian atas kelancaran PSU di Rokan Hulu. Sementara itu, saksi Golkar, Toni Werdiansyah, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan kepada partainya, meskipun target untuk meraih kursi kedua tidak tercapai.
Perolehan suara Golkar, dengan Evi Juliana sebagai caleg tertinggi meraih 27.028 suara, menempatkannya sebagai pemenang dari sisi suara dalam Dapil Riau 3. Namun, dengan hasil perhitungan menggunakan metode Sainte-Laguë, Golkar hanya mampu meraih 24.464 suara setelah dibagi tiga, yang ternyata lebih rendah dari total suara yang dikumpulkan PDIP.
Secara keseluruhan, PDIP berhasil meraih 11 kursi di DPRD Riau, sedangkan Golkar berada di posisi kedua dengan 10 kursi. Dengan demikian, PDIP dipastikan menduduki kursi Ketua DPRD Riau untuk periode selanjutnya.
Keberhasilan PDIP ini tidak hanya menjadi kemenangan partai, tetapi juga menunjukkan dinamika politik yang mengalami perubahan signifikan di Riau. Peran serta masyarakat dalam proses demokrasi, terutama melalui PSU yang transparan dan adil, memberikan warna baru dalam perjalanan politik daerah ini menuju masa depan yang lebih inklusif dan dinamis. (***)
