Kepemimpinan Dan Generasi Emas Indonesia

Kepemimpinan Dan Generasi Emas Indonesia
Foto: Ilustrasi Capres 2024

 

PEKANBARU, SELARASRIAU.COMIndonesia akan segera memasuki masa untuk melakukan pemilihan presiden dan wakil presiden sebagai pemimpin periode selanjut untuk Indonesia. Media televisi dan komunitas tertentu mengundang pada capres dan cawapres untuk melakukan sesi debat untuk melihat potensi para calon. Dan begitu juga dengan universitas sebagai tempat berkumpulnya para intelektual negara juga mengundang para calon untuk menguji intelektualitas para calon.

Kemampuan sebagai pemimpin pada para calon presiden dan calon wakil presiden harus mampu dilihat jelas oleh seluruh masyarakat Indonesia karena siapa pun yang menang akan menjadi nakhoda arah perkembangan Indonesia dan membawa marwah Indonesia dipundak mereka.

Prophetic Leadership merupakan panduan terbaik untuk menilai calon pemimpin Indonesia karena menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh utama. Prophetic Leadership memiliki 5 landasan utama untuk menjadi pemimpin ideal bangsa Indonesia yang terdiri dari Fathonah, Tabligh, Shiddiq, Amanah dan Physical Power karena 5 landasan ini mampu mengubah masyarakat yang sangat buruk (jahiliyah) menjadi masyarakat yang mampu menumbangkan 2 negara super power pada saat itu yaitu Romawi dan Persia.

Fathonah memperlihatkan kualitas intelektual. Nabi Muhammad SAW mampu mengubah masyarakat jahiliyah di Mekkah dan Madinah untuk kemudian menjadi sumber lahirnya para ilmuwan – ilmuwan di dunia. Setiap perbuatan Nabi Muhammad SAW terbukti kebenarannya dan masih tetap relevan hingga saat ini. Bahkan Nabi Muhammad SAW juga mampu berbahasa Parsi yang bahkan banyak sahabat tidak mampu melakukannya.

Tabligh memperlihatkan kualitas berbicara. Sebagai seorang pemimpin, kecerdasan akan menjadi tumpul jika tidak didukung oleh kemampuan berbicara yang fasih dengan kalimat yang terstruktur dan mampu dipahami oleh para pendengar. Tidak boleh salah pada saat berbicara dengan masyarakat adalah keharusan yang tidak boleh dilanggar karena setiap ucapan seorang pemimpin mampu menjadi hukum dan dipatuhi oleh masyarakatnya.

Shiddiq memperlihatkan kualitas kejujuran. Sebagai seorang pemimpin, seorang pemimpin harus mampu memperlihatkan kesesuaian ucapan dan perbuatan untuk mampu disebut jujur. Pada saat otaknya berpikir bahwa suatu keadaan mampu mengancam kesejahteraan rakyatnya dan kemudian dia berpikir untuk membuat aturan demi kesejahteraan rakyatnya maka pemimpin tersebut juga harus memastikan dirinya dan keluarganya untuk tidak melanggar aturan yang telah dibuatnya. Jangan sampai demi mempertahankan kekuasaan, pemimpin tersebut melanggar aturan yang telah dibuatnya itu.

Amanah memperlihatkan kualitas diri yang mampu dipercaya. Setelah seorang calon pemimpin mampu menerapkan Fathonah, Tabligh dan Shiddiq maka calon pemimpin tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakatnya.

Physical Power memperlihatkan kualitas kesehatan, kebugaran dan kekuatan. Berdasarkan riwayat, Nabi Muhammad SAW memiliki para sahabat yang luar biasa. Umar bin Khattab adalah jawara beladiri dengan tinggi lebih dari 2 meter dan dijuluki singa padang pasir. Ali bin Abi Thalib adalah jawara berpedang yang sangat kuat bahkan dengan 1 tangan mampu mengangkat pintu benteng Khaibar yang memiliki berat 900 kg dan melempar pintu tersebut ke arah musuh. Zubair bin Awwam yang dikenal Over Power (OP) karena kekuatannya setara dengan 1000 prajurit terlatih. Khalid bin Walid yang dikenal sebagai panglima perang yang tidak terkalahkan karena tidak pernah kalah serta banyak sahabat lainnya juga luar biasa. Namun mereka semua tidak mampu mengalahkan kekuatan Nabi Muhammad SAW.

Jika masyarakat Indonesia mampu melihat 5 aspek ini dengan jelas pada diri calon presiden dan wakil presiden Indonesia, maka akan sangat mudah untuk memilih dan menentukan siapa yang layak menjadi pemimpin negara ini tanpa harus bertengkar hanya karena debat kusir. (***)

Penulis: Rahmad Al Rian

#Nasional

Index

Berita Lainnya

Index