PEKANBARU, SELARASRIAU.COM - Kegiatan Rembug stunting merupakan program yang sangat penting untuk dijalankan dalam masyarakat. Dengan adanya sosialisasi yang diadakan oleh mahasiswa KKN Universitas Riau (UNRI) dapat memberikan pengetahuan kepada para ibu-ibu mengenai masalah stunting, cara pencegahannya, serta makanan yang bergizi untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan balita.
Pelaksanaan Rembug stunting, bertempat di Aula
Kelurahan Pasir, pada Kamis (10/8/2023).
Pihak Kelurahan Pasir Pengaraian melaksanakan kegiatan Rembug stunting tingkat Kelurahan tahun 2023 yang dihadiri oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Rambah, Lurah beserta jajarannya, LPM, Kepala Lingkungan se-Kelurahan Pasir Pengaraian, Ketua RW, Ketua RT, Bidan Desa, Kader Posyandu, serta Mahasiswa KKN Universitas Riau.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan. Kondisi stunting ini terlihat ketika tinggi badan anak lebih pendek dari pada standar usianya yang diakibatkan oleh kekurangan gizi dalam jangka panjang.
Upaya pencegahan stunting bisa dilakukan sejak usia remaja untuk anak-anak perempuan. Pencegahan yang dilakukan oleh pihak Puskesmas Rambah pada saat ini yaitu memulai pembagian tablet penambah darah untuk remaja perempuan pada tingkat SMP dan SMA se-Kecamatan Rambah.
Adapun upaya pencegahan stunting untuk ibu hamil dalam hasil Rembug Stunting adalah :
1. Ibu hamil dianjurkan lebih banyak makan buah, sayur, serta dilengkapi dengan lauk pauk.
2. Mengkonsumsi tablet tambah darah dimulai pada saat masa kehamilan sampai pada masa nifas agar dapat mencegah anemia serta menjaga sistem ketahanan tubuh
3. Melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) yang berfungsi untuk bayi agar mendapatkan ASI kolostrum yang kaya akan daya tahan tubuh dan ketahanan terhadap infeksi.
4. Atasi kekurangan iodium dengan menggunakan garam yang ber-iodium agar membantu pertumbuhan serta perkembangan janin dan dapat mencegah bayi lahir cacat
5. ASI eksklusif dari usia 0-6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada bayi.
6. Memberikan ASI sampai usia 23 bulan (2 tahun) dan di dampingi dengan MPASI
7. Memberikan imunisasi dasar secara lengkap agar anak tetap sehat untuk dirinya dan lingkungannya.