SELARASRIAU.COM, PEKANBARU - Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Gulat Medali Emas Manurung mengatakan, bahwa petani sawit saat ini dihadapkan dengan dua situasi.
Situasi pertama adalah menurunnya harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit, dan yng kedua adalah menjelang tahun politik 2024.
Namun, Gulat mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk tetap menjaga situasi kemananan dan ketertiban di masyarakat tetap kondusif.
"Meski harga TBS turun, kita harus tetap memelihara kondisi stabilitas kemamana dan ketertiban di kabupaten masing maing. Kepada petani sawit, kita imbau jangan lakuka tindakan yang memicu keributan," kata Gulat, Senin (10/7/2023).
Ia mengatakan, jika didapati ada perusahaam kelapa sawit (PKS) yang membeli sawit petani masih murah dibawah harga yang ditetapkan Dimas Perkebunan, untik bisa menghubungi Apkasindo dan aparat penegak hukum.
"Petani bisa langsung lapor ke Polda dan Kajati. Maka mari kita jaga Kamtibmas bersama," ujarnya.
Selain itu, hal yang tak kalah penting, kata Gulat adalah petani sawit bisa menjaga kondusifitas menjelang tahun politik, terlebih Riau ini heterogem.
"Riau ini heterogen, tahun ini tahun politik. Sudah muncul riak - riak, itu bagian dari pesta demokrasi. Tapi jangan lupa, stop hoax, mari kita buat pesta ini jadi pesta memilih memimpin , siapapun itu yang terbaik," katanya
"Petani sawit harus jadi perekat dari berbagai subsektor usaha industri dan jasa di Riau. Jaga ketentaram, rangkul perbedaan untuk Riau kondusif dintahun politik," ujarnya. (***)