Coach Ilham Romadhona Dikabarkan Mundur dari PSPS Usai Didesak Suporter, Gede Widiade Buka Suara : Kita Akan Kumpul di Jakarta

Coach Ilham Romadhona Dikabarkan Mundur dari PSPS Usai Didesak Suporter, Gede Widiade Buka Suara : Kita Akan Kumpul di Jakarta

SelarasRiau.com, Pekanbaru - Pelatih Ilham Romadhona, dikabarkan mundur dari PSPS Pekanbaru. Pasalnya, dalam video yang tersebar di media sosial, Ilham Romadhona menyampaikan pernyataan bahwa dia akan angkat kaki dari PSPS Pekanbaru.

Pernyataan itu disampaikan Pelatih Ilham Romadhona, usai laga PSPS menghadapi PSMS Medan di Stadion Kaharuddin Nasution, Pekanbaru.

Pada laga itu, PSPS gagal meraih kemenangan meski sempat unggul 3-1. Namun dalam pertandingan tersebut tuan rumah harus puas ditahan imbang 3-3 lewat gol PSMS Medan pada injury time.

Usai laga Ilham Romadhona memberikan tanggapan terkait pernyataan supporter yang meminta dirinya keluar sebagai PSPS.

"Apapun itu saya yang bertanggung jawab. Hari ini saya berdiri di sini (di hadapan supporter), hari saya (diminta) angkat kaki, saya angkat kaki," ujar Ilham.

"Pak Gede ngambil PSPS ini, ini saya cerita, kami kerja di PSF, PSPS datang ke sana meminta Pak Gede, termasuk kami dan Kurniawan salah satunya, yang untuk membawa PSPS, tapi kami siap kapan pun, kalau tidak percaya tanya owner," sambungnya.

Dalam video itu, terdengar salah seorang supporter mencecar Pelatih Ilham yang menilai gagal membawa PSPS. Mulai dari uji tanding hingga laga kedua Liga 2, PSPS Pekanbaru belum mampu meraih hasil maksimal.

"Kami minta coach, kami minta Bang Kurniawan, Kapten, abang-abang semua pemain, kami minta demi kebaikan masyarakat Riau, masyarakat bola Riau. Coach, kami sangat menghormati coach, tapi tolong jaga marwah Riau, kami ingin coach out dari tanah jantan Melayu Riau," pinta supporter.

Mendengar permintaan itu, Ilham Romadhona tampak mengiyakan keinginan supporter untuk keluar dari PSPS.

"Oke, ya," ucapnya sambil mengucapkan terimakasih kepada supporter.

Terkait statemen yang disampaikan dalam video tersebut, Ilham Romadhona saat dihubungi Cakaplah.com belum memberikan jawaban.

Sementara Owner PSPS Pekanbaru, Gede Widiade menyebut akan memastikan terlebih dahulu apa permasalahannya. Dirinya akan bertemu dengan seluruh tim di Jakarta pada pekan depan.

"Saya kan belum ketemu dengan tim saya, jadi saya akan baru ketemu minggu depan. Jadi saya tidak bisa mutuskan, saya kan belum dapat laporan seluruhnya. Saya hanya dapat laporan draw 3-3," ujar Gede, dikutip dari Cakaplah.com, Minggu (21/9/2025).

Dikatakannya, untuk menyelesaikan hal itu pihaknya harus bertemu langsung. Dirinya sebagai Owner PSPS akan melihat seperti apa laporan dan permasalahannya.

"Kita harus ketemu, dapat laporan, kelemahannya apa? Masalahnya apa? Soal mecat gampang, soal mutus gampang. Kalau yang biayain saya semua, sambil tidur aja kan bisa ngomong pecat. Tapi kan nggak bagus juga," katanya.

Oleh karena itu, dirinya akan memanggil seluruh tim dan bertemu di Jakarta. Dirinya akan melihat penyebab permasalahan tersebut.

"Nanti kan harus dipanggil semuanya, apa penyebabnya? Kita ketemu di Jakarta, saya pengen dengar apa laporannya, apa kekurangannya," ucapnya.

Sebagai pemilik, dirinya menyebut sudah memenuhi segala kewajibannya. Bahkan gaji sudah dibayarkan tiga kali.

"Saya mencoba sebagai pemilik memenuhi segala kewajiban, gaji sudah tiga kali, sementara klub lain belum gajian, malah demo, malah tuntut-tuntutan, sedangkan kita sudah tiga kali gajian," sebutnya.

Di sisi lain, dirinya juga membuka ruang kritikan dari masyarakat maupun supporter. Menurutnya, kritikan sangat boleh dan wajib. Ia akan heran jika tidak ada kritikan terhadap tim yang dikelolanya.

"Saya sangat setuju dengan kritik, siapa yang melarang kritik. Kalau memang performanya jelek harus dikritik, kalau malah tidak dikritik, saya yang heran, kenapa tidak dikritik, harus wajib itu kritik. Tapi jangan anarkis, jangan berbuat pidana, jangan sampai pegang-pegang orang, jangan pukul orang," ungkapnya.

Jika terjadi anarkis hingga berbuat pidana, tegas Gede, dirinya tak segan-segan untuk membubarkan PSPS Pekanbaru.

"Kritik dari masyarakat supporter boleh, kritik pedas, kritik keras, kritik wajib, itu sangat boleh. Tapi kalau anarkis, berbuat pidana, saya bubarkan PSPS," tegasnya. (***)

#Olahraga

Index

Berita Lainnya

Index