Atrium Living World Pekanbaru Disulap Jadi Surga Kerajinan Lokal, Art Market Dipadati Warga

Atrium Living World Pekanbaru Disulap Jadi Surga Kerajinan Lokal, Art Market Dipadati Warga
Salah satu stand UMKM yang ikut dalam ajang Pekanbaru Art Market di Living World Pekanbaru.

SelarasRiau.com - Begitu memasuki atrium Living World Pekanbaru, suasana semarak langsung terasa. Deretan booth warna-warni berjejer rapi, masing-masing menampilkan kerajinan tangan unik yang memikat mata. 

Musik akustik lembut mengalun dari panggung kecil di tengah area, menambah hangatnya atmosfer acara. Para pengunjung tampak antusias berkeliling, menyentuh, mencoba, hingga bertanya langsung kepada para pengrajin tentang produk yang mereka tawarkan.

Aroma kayu manis dan lilin aromaterapi sesekali menyeruak dari stan aromaterapi lokal, bercampur dengan wangi kain batik dan rajutan dari booth di sebelahnya. 

Di sudut lainnya, sekelompok anak muda tampak serius mengikuti workshop merangkai gelang, sementara anak-anak kecil asyik menggambar di meja aktivitas kreatif.

Percakapan hangat, canda tawa, dan suara kamera ponsel yang menangkap momen-momen menarik menambah hidupnya suasana. 

Art Market ini tak sekadar pameran, tapi juga menjadi ruang perjumpaan antar budaya, usia, dan ide kreatif yang menyatu dalam satu tempat yang ramai namun tetap nyaman.

Ratusan pengunjung memadati area pameran yang diikuti puluhan pelaku UMKM dan komunitas kreatif, membawa semangat baru dalam mendekatkan produk kerajinan tangan lokal kepada masyarakat.

Dari gelang manik-manik warna-warni, hiasan bunga rajut, hingga aksesori handmade khas daerah, para pengunjung dimanjakan dengan ragam karya seni yang unik dan memikat. 

Beberapa produk bahkan tergolong langka dan jarang ditemukan di pusat perbelanjaan konvensional.

“Suasananya ramai sekali hari ini. Saya tidak hanya beli, tapi juga ikut workshop merangkai gelang. Seru dan bisa dibawa pulang hasil karyanya,” ujar Nisa, salah satu pengunjung.

Pekanbaru Art Market digelar selama tiga hari hingga 11 Mei 2025 besok, menjadi ajang unjuk kreativitas bagi pelaku ekonomi kreatif lokal. 

Selain berbelanja, pengunjung juga diajak berpartisipasi langsung dalam berbagai workshop yang disiapkan oleh para pengrajin, mulai dari membuat aksesori hingga dekorasi mini handmade.

"Workshop ini jadi daya tarik tersendiri karena pengunjung bisa merasakan langsung pengalaman menciptakan karya," ujar Noval Akbar, CRM and Public Relation Living World Pekanbaru.

Noval menyampaikan bahwa antusiasme pengunjung sejak hari pertama sudah sangat tinggi, dan semakin meningkat di hari kedua. 

Menurutnya, hal ini menunjukkan meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap produk lokal yang dibuat dengan sentuhan tangan dan kreativitas tinggi.

“Kami sangat senang melihat pengunjung tak hanya datang untuk belanja, tapi juga terlibat dan belajar langsung dari para pengrajin. Inilah bentuk interaksi yang ingin kami bangun,” tambahnya.

Tak hanya produk yang menarik, keberagaman pelaku juga menjadi daya tarik. 

Beberapa booth dikelola komunitas anak muda yang mengolah limbah kain menjadi karya seni daur ulang, sementara lainnya menghadirkan pengrajin lansia yang tetap setia menggunakan teknik tradisional.

Dengan konsep kreatif dan inklusif, Pekanbaru Art Market diharapkan menjadi agenda rutin yang dinanti. 

Noval memastikan ke depannya acara ini akan terus berkembang, menghadirkan konsep yang lebih segar, serta melibatkan lebih banyak pelaku UMKM dan komunitas kreatif. (mra)

#Ekonomi

Index

Berita Lainnya

Index