KOLABORASI MAHASISWA DAN INDUSTRI DORONG PERTUMBUHAN EKONOMI

KOLABORASI MAHASISWA DAN INDUSTRI DORONG PERTUMBUHAN EKONOMI
Ilustrasi

SelarasRiau.com - Di era globalisasi dan revolusi industri 4.0, kolaborasi antara mahasiswa dan industri menjadi elemen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kerja sama ini tidak hanya memberi manfaat kepada mahasiswa dalam meningkatkan keterserapan mereka di dunia kerja, tetapi juga berdampak positif bagi sektor industri dan ekonomi secara keseluruhan. 

Negara yang menerapkan pendekatan ini berhasil membentuk tenaga kerja yang lebih kompeten, inovatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Sebagai contoh, negara Jerman, Korea Selatan, Amerika Serikat, Singapura dan Swiss.

Mahasiswa merupakan aset penting dalam pembangunan suatu negara karena mereka adalah tenaga kerja masa depan yang akan mendorong kemajuan di berbagai sektor ekonomi. Namun, salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh lulusan adalah kesenjangan antara teori yang dipelajari di institusi pendidikan dan kebutuhan riil industri. 

Dalam konteks ini, apakah kolaborasi antara mahasiswa dan industri menjadi solusi untuk mengurangi kesenjangan tersebut? Apakah pembelajaran teori sudah tidak relevan lagi?

Program seperti magang industri, pembelajaran berbasis proyek, dan penelitian bersama antara universitas dan industri memungkinkan mahasiswa memperoleh pengalaman praktis dan keterampilan yang diperlukan oleh perusahaan. 

Magang industri merupakan salah satu mekanisme utama dalam menjalin hubungan antara mahasiswa dan sektor industri. Melalui magang ini, mahasiswa dapat merasakan suasana kerja nyata dan memahami budaya kerja di industri yang ditekuni.

Sebagai contoh, program magang industri diwajibkan untuk sebagian besar program studi teknik dan kejuruan untuk memastikan lulusan lebih siap menghadapi dunia kerja. Pada saat yang sama, perusahaan juga dapat menilai potensi mahasiswa sebelum menawarkan pekerjaan tetap kepada mereka dan mengurangi tingkat pengangguran di kalangan lulusan.

Selain magang industri, pendekatan pembelajaran berbasis proyek atau Project-Based Learning (PBL) juga memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan antara mahasiswa dan industri. Dalam metode ini, mahasiswa diberikan proyek yang terkait dengan isu-isu nyata dalam industri dan harus mencari solusi berdasarkan ilmu yang dipelajari. 

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan daya berpikir kritis dan kreatif mahasiswa, tetapi juga membantu industri mendapatkan perspektif baru dalam mengatasi tantangan yang dihadapi.

 

Universitas dan Industri

Penelitian bersama antara universitas dan industri juga menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi. Universitas sebagai pusat ilmu memiliki tenaga akademik dan fasilitas penelitian yang dapat dimanfaatkan oleh industri dalam meningkatkan daya saing mereka. 

Sebagai contoh, penelitian di bidang energi terbarukan yang dilakukan oleh universitas dapat membantu industri energi menghasilkan teknologi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Kerja sama seperti ini juga dapat meningkatkan tingkat inovasi negara dan menarik investasi asing ke sektor teknologi tinggi.

 

Dalam konteks global, negara-negara maju seperti Jerman dan Korea Selatan telah lama menerapkan model kerja sama antara universitas dan industri sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi mereka. 

Di Jerman, konsep 'dual education' memungkinkan mahasiswa mendapatkan paparan langsung dalam industri sambil melanjutkan studi mereka di universitas. Model ini berhasil melahirkan tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan pasar, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang pesat. 

Korea Selatan juga menekankan pada kolaborasi antara universitas dan perusahaan teknologi raksasa seperti Samsung dan LG dalam mengembangkan penelitian dan inovasi baru yang berdaya saing di tingkat internasional.

 

Tantangan Kolaborasi Saat Ini

 

Namun, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam memperkuat kolaborasi ini. Di antaranya adalah kurangnya kesadaran di kalangan industri tentang pentingnya melibatkan mahasiswa dalam operasi mereka.

Beberapa perusahaan masih ragu untuk melibatkan mahasiswa dalam proyek mereka karena menganggap mereka kurang berpengalaman dan membutuhkan pelatihan tambahan. 

Oleh karena itu, universitas dan pemerintah perlu mengambil langkah proaktif dalam meyakinkan sektor industri bahwa mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam meningkatkan daya saing perusahaan mereka.

 

Selain itu, kendala keuangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan tinggi dalam melakukan penelitian bersama dengan industri. Banyak penelitian membutuhkan investasi yang besar dan tanpa dukungan finansial yang memadai, kerja sama ini sulit untuk direalisasikan. 

Oleh karena itu, insentif seperti hibah penelitian dan pemotongan pajak bagi perusahaan yang terlibat dalam program kolaborasi ini dapat diperkenalkan untuk mendorong lebih banyak perusahaan bekerja sama dengan universitas.

 

Tantangan lain termasuk perbedaan kebutuhan antara institusi akademik dan industri yang sering menyebabkan ketidaksesuaian dalam tujuan kolaborasi, laju perubahan teknologi yang cepat yang menantang institusi akademik untuk memastikan kurikulum mereka tetap relevan dengan kebutuhan industri saat ini, serta kurangnya jaringan dan platform resmi yang menghubungkan mahasiswa dengan industri.

 

Kesimpulannya, kolaborasi antara mahasiswa dan industri merupakan faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu negara. Melalui program magang industri, pembelajaran berbasis proyek, dan penelitian bersama, mahasiswa dapat memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja, sementara industri dapat memanfaatkan bakat baru yang dapat berkontribusi pada inovasi dan daya saing mereka. 

Oleh karena itu, upaya berkelanjutan perlu dilakukan oleh pemerintah, universitas, dan sektor industri untuk memperkuat hubungan ini demi mencapai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

 

Penulis

Prof. Madya Ts. Dr. Muhamad Saufi Che Rusuli

Dosen Fakulti Keusahawanan dan Perniagaan 

Universiti Malaysia Kelantan

#Akademika

Index

Berita Lainnya

Index