SELARASRIAU.COM - Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat atau Raden Ajeng Kartini dan lebih dikenal sebagai RA Kartini, merupakan sosok pejuang bangsa yang menjadi inspirasi wanita Indonesia dari masa ke masa. Sejarah hidupnya telah menjadi inspirasi lintas generasi dan dikagumi serta sangat mencerminkan kebangsawanan beliau yang sudah seharusnya menjadi teladan untuk generasi setelahnya.
Sebagai wanita yang termasuk kaum intelektual, RA Kartini mahir berbahasa Belanda dan sering menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. RA Kartini memiliki keinginan untuk memajukan perempuan pribumi karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
Cita – cita RA Kartini yang tinggi tertulis dalam surat – suratnya kepada kenalan dan sahabatnya orang Belanda di luar negeri, seperti Tuan EC Abendanon, Ny MCE Ovink-Soer, Zeehandelaar, Prof Dr GK Anton dan Ny Tuan HH von Kol, dan Ny HG de Booij-Boissevain yang kemudian diterbitkan di negeri Belanda pada 1911 oleh Mr JH Abendanon dengan judul Door Duisternis tot Licht. Diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh sastrawan pujangga baru Armijn Pane pada 1922 dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang.
Surat – surat yang ditulis oleh RA KArtini berisi keluhan dan gugatan khususnya tentang budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita – citanya atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).
Dari pemikiran RA Kartini bisa dilihat bahwa seorang wanita harus memiliki pengetahuan dan pendidikan agama yang baik agar wanita mampu memiliki kebijaksanaan untuk mewujudkan keindahan sehingga wanita Indonesia menjadi wanita yang religius dan cerdas. (***)
Penulis: Rahmad Al Rian