PEKANBARU, SELARASRIAU.COM - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Riau sukses menggelar acara malam puncak pemilihan Bujang dan Dara 2023. Acara tersebut digelar di laman Bandarserai, Purna MTQ, Jalan Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (19/08/2023) malam.
Singgih Arya Bintang asal Kabupaten Rokan Hulu resmi dinobatkan sebagai Bujang Riau dan Welika Maurenza Prista dari Kota Pekanbaru terpilih sebagai Dara Riau 2023. Kemudian, Difky Gusvinanda (Kabupaten Kuantan Singingi) dan Sintia Amelia (Kabupaten Indragiri Hilir) menempati juara dua Bujang Dara.
Untuk juara tiga Bujang Dara Riau ada Muhammad Fikri Haikal (Kabupaten Kepulauan Meranti) dan Fazya Putri (Kota Dumai). Selanjutnya, Elnov Putri Rahmadhini (Kabupaten Pelalawan) meraih predikat Bujang Dara Fotogenic. Lalu, untuk Bujang Dara Intelegensia diraih oleh Anggi Kifta (Bengkalis), untuk peraih Bujang Dara Persahabatan Fazrara Ingwar (Bengkalis). Selanjutnya, Bujang Dara Favorit Clarissa Vania Indriati (Kuansing).
Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Datuk Seri Taufik Ikram Jamil mengatakan, Bujang dan Dara Riau merupakan generasi penerus yang harus memperhatikan adat istiadat Melayu.
"Mereka inikan bagaimanapun generasi penerus ya, jadi musti di perhatikan kaitan nya dengan adat istiadat melayu kita. Memberi pendidikan budaya kepada Bujang dan Dara sudah seharusnya sebab mereka yang meneruskan. Kalau di dalam adat melayu itu, ini hukum wajib ada pewarisan. Sifatnya kepada pemuda inilah harapan kami bentuknya kongkrit. Maka mereka harus menjaga dalam berpenampilan," kata Datuk Seri Taufik, ketika dihubungi Minggu (20/8/2023)
Menurut dia, pemuda harapan bangsa itu hal yang sudah biasa, tetapi Bujang Dara ini ada sebuah harapan kongkrit. Dalam ungkapan adat, kata Tafik, disebutkan 'mencari tuah kepada yang tua, mencari takah pada yang muda.' "Takah itu artinya wibawa sehingga timbul semangat kita dari mereka," ucapnya.
"Jadi kalau mereka ini lembek tak ada lagi harapan kita. Oleh karna itu, saya berharap Bujang dan Dara ini bukan hanya sekedar penampilan saja tetapi harus memiliki jiwa yang melekat adat istiadat melayu. Mereka juga harus menunjukkan pergaulan yang baik. Mohon maaf saya masih melihat begitu dalam lingkupnya ada terlihat mereka itu cipika-cipiki padahal dalam budaya kita itu tidak ada," ungkapnya.
Artinya, kata Tafik, sebagai Bujang dan Dara itu sangat berat karena mereka ini harus menjunjung tinggi adat istiadat kita. Mereka membawa marwah kita kedepan terhadap masyarakat luas.
Sementara Kepala Dispar Riau, Roni Rakhmat mengatakan, bahwa pihaknya akan terus meningkatkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi. Upaya ini untuk melahirkan Duta Pariwisata Provinsi Riau yang berkualitas.
"Bujang Dara Riau berperan sebagai duta pariwisata. Mereka harus mengerti tentang pemahaman pariwisata yang berpedoman pada budaya melayu. Diharapkan para finalis Bujang Dara Riau tahun 2023 ini bisa menjadi tauladan yang baik sehingga bisa membantu mempromosikan sektor pariwisata di Indonesia dan Riau khusus," ujar Roni, di lokasi acara.
Dikatakan dia, Bujang dan Dara Riau nantinya juga diharapkan dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dan Kemenparekraf untuk meningkatkan promosi pariwisata Provinsi Riau.
"Hadirnya Bujang dan Dara Riau tentunya bisa membantu mempromosikan tempat wisata dan agenda wisata di Riau. Insyaallah akan berdampak langsung terhadap perputaran ekonomi masyarakat," ujar Roni.
Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Masruroh berharap, pemenang dapat menjadi duta promosi pariwisata dan ekonomi kreatif Provinsi Riau.
“Jadi saya sangat berharap baik kepada juara 1, 2, dan 3 maupun yang lainnya, bisa menjadi Duta Pariwisata dan Ekonomi kreatif Riau. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat berkaitan dengan sosok duta yang bisa menyebar luaskan informasi kepada publik. Bujang dan Dara bisa memainkan perannya untuk menyuarakan keindahan di bumi lancang kuning," ucap Masruroh.