Info Penting, Tol Pekanbaru - Padang Resmi Dibuka Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025

Info Penting, Tol Pekanbaru - Padang Resmi Dibuka Saat Libur Natal dan Tahun Baru 2025
Gerbang Tol Pekanbaru - Padang./(dok HK)

SELARASRIAU.COM - Menyambut arus lalu lintas penduduk pada masa Natal Tahun 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) memastikan pelayanan maksimal di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Sejumlah persiapan yang telah dilakukan, disampaikan dalam Konferensi Pers Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Selasa (10/12/2024) yang dipandu oleh Staf Khusus I Menteri BUMN Arya Sinulingga. 

Hadir pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Hutama Karya, Budi Harto; Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Subakti Syukur; serta Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwanto.

“Penyampaian informasi ini penting sejalan dengan arahan Presiden Prabowo agar BUMN, terutama dalam klaster konektivitas darat, dapat memastikan Pelaksanaan Nataru 2024/2025 berjalan lancar dan aman,” ujar Arya.

Sementara itu, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto menjelaskan, strategi yang disiapkan oleh Hutama Karya untuk mendukung Nataru 2024/2025 adalah dengan menambah ruas tol fungsional di JTTS. 

Selain itu dilengkapi dengan peningkatan layanan transaksi, serta memastikan peningkatan layanan di rest area.

Selama Nataru, jalan tol yang akan difungsionalkan oleh Hutama Karya adalah Pertama, ruas Sigli – Banda Aceh Seksi 1 (Padang Tiji – Seulimeum) sepanjang 24,67 kilometer (km). 

Lalu Kedua, Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat sebagian Seksi 2 Kuala Tanjung – Indrapura yang membentang 10,15 km, yang dikelola oleh anak usaha Hutama Karya. 

Kemudian ketiga, Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi 3 Tanjung Pura – Pangkalan Brandan sepanjang 19 km. Dan Keempat, Tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin sepanjang 36,6 km.

“Fungsional keempat ruas tol ini rencananya akan dimulai pada 21 Desember 2024 hingga 2 Januari

2025 dengan berkoordinasi dengan Dirlantas terlebih dahulu terkait jam operasional dari ruas - ruas fungsional tersebut,” imbuh Budi.

Lebih lanjut, Budi menambahkan bahwa Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Tanjung Pura – Pangkalan Brandan telah dilakukan Uji Laik Fungsi dan Operasi pada akhir November lalu. 

Dengan skema indikator perhitungan baru pada Rapat Pleno ULFO Hutama Karya, ruas tersebut memperoleh hasil simulasi tindak lanjut rekomendasi ULFJ dengan Pemeringkatan Bintang, yaitu bintang 5.

Dengan fungsionalnya ruas-ruas ini, maka akan memangkas waktu tempuh cukup signifikan. 

Dimana Tol Pekanbaru – Padang Seksi Padang – Sicincin yang akan menjadi tol pertama di Provinsi Sumatera Barat yang akan memangkas waktu tempuh sekitar 30 menit, Sebelumnya butuh lebih dari 1 jam.

Sementara itu, waktu tempuh dari Binjai ke Brandan menjadi hanya 40 menit, padahal sebelumnya butuh dua jam. Waktu terpangkas karena fungsionalnya Jalan Tol Binjai - Langsa Seksi Tanjung Pura – Brandan. 

Keterhubungan jalan tol ini juga akan memudahkan konektivitas bagi wisatawan yang berasal dari Bandara Kualanamu Medan yang akan menuju Brandan hingga Langsa.

Mendukung kelancaran fungsional ruas tol ini, Hutama Karya menegaskan komitmennya untuk menyediakan layanan pendukung yang lengkap selama periode fungsional, seperti posko dan personal dengan layanan medis, bantuan darurat, dan informasi perjalanan. 

Juga penempatan armada siaga, termasuk ambulans, mobil derek, dan patroli jalan raya. 

Melalui upaya ini, Hutama Karya tidak hanya mendukung kelancaran perjalanan masyarakat yang merayakan Natal dan Tahun Baru, tetapi juga berkontribusi pada percepatan distribusi barang melalui JTTS. 

Itu mendukung target pemerintah dalam pengurangan biaya logistik nasional.

Sementara itu dari sisi layanan transaksi, Hutama Karya akan melakukan penambahan 22 unit mobile reader serta 21 ribu pcs stok Uang Elektronik (UE). 

Terakhir, untuk memastikan rest area nyaman untuk disinggahi, Hutama Karya juga menambah 12 Unit SPBU Modular dan 1 Unit SPBU Reguler, hingga menyiapkan skema “holding system”. Hutama Karya juga memastikan kesiapan SPKLU bagi mobil listrik.

Selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), Hutama Karya mengoperasikan total 848,86 kilometer (km) ruas jalan tol yang terdiri atas 12 ruas tol bertarif sepanjang 724,08 km. Terdapat satu ruas tol yang belum bertarif sepanjang 33,6 km yakni Jalan Tol Bayung Lencir – Tempino, dan empat ruas tol fungsional sepanjang 91,18 km.

“Kami memprediksi peningkatan trafik kendaraan hingga 24,43% di JTTS dibanding dengan periode Nataru tahun 2023/2024, dan 28,71% jika dibandingkan dengan trafik pada periode normal, utamanya pada puncak arus dimulainya libur nataru yakni pada 22 Desember 2024 dan arus berakhirnya libur nataru yakni 1 Januari 2025,” tutup Budi Harto, Direktur Utama Hutama Karya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

Sebelumnya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR RI, Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggono telah menjelaskan akan membuka jalan tol fungsional sementara pada saat momentum Nataru pada Rabu (4/12/2024) lalu.

“Panjang ruas tol fungsional sementara adalah 120,4 km, dengan rincian Jalan Tol Trans Sumatera hingga Jawa,” jelas Dody.

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga menggarisbawahi peran strategis Hutama Karya sebagai BUMN dalam memperlancar arus mudik dan balik Nataru. 

Menurutnya, selain mendukung kelancaran perjalanan, kehadiran ruas fungsional juga bermanfaat ganda.

“Sinergi BUMN seperti Hutama Karya sebagai pengembang dan juga operator untuk tol di Sumatera ini memberikan dampak positif, tidak hanya untuk kelancaran arus lalu lintas, tetapi jalan tol yang telah dibangun ini dapat menekan biaya logistik sangat signifikan, utamanya ketika peak season,” terang Erick.

Dengan akan dioperasikan secara fungsional ruas-ruas baru, Hutama Karya menghimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk mempersiapkan diri dan kendaraan sebelum melintas di jalan tol, mematuhi tata tertib dan ketentuan yang berlaku di jalan tol.

Pengguna jalan juga diminta berkendara dengan kecepatan maksimum 40 km/jam, dan tidak menggunakan bahu jalan kecuali dalam keadaan darurat. 

Pengguna jalan juga diminta untuk segera beristirahat di tempat istirahat terdekat apabila merasa mengantuk, dan apabila terdapat keluhan atau  melihat tindak kejahatan yang ada di jalan tol, agar segera melapor ke Call Centre masing-masing ruas tol. ***(man)

Berita Lainnya

Index