SelarasRiau.com, Pekanbaru - Sektor pariwisata Provinsi Riau terus menunjukkan tren positif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat adanya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) secara tahunan, meskipun terjadi sedikit penurunan pada bulan September 2024.
Kepala BPS Riau, Asep Riyadi, mengungkapkan bahwa jumlah kunjungan wisman ke Riau pada September 2024 mencapai 36.620 orang. Angka ini mengalami penurunan 5,68% dibandingkan bulan sebelumnya.
"Namun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan yang signifikan sebesar 36,74%," ujar Asep, Jumat (1/11/2024) di Pekanbaru.
Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa pemulihan sektor pariwisata Riau sudah terlihat sejak tahun 2023. "Capaian kunjungan wisman tahun lalu bahkan sudah melampaui angka kunjungan pada 2019 sebelum pandemi," tambahnya.
Mengenai rincian kunjungan wisman September 2024, Asep menyebutkan bahwa pintu masuk utama imigrasi menyumbang 5.918 kunjungan, sedangkan pintu masuk perbatasan mencapai 30.702 kunjungan. Bandara Sultan Syarif Kasim II masih menjadi pintu masuk utama moda udara dengan kunjungan terbanyak.
"Meski ada penurunan bulanan, tren tahunan menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 36,74 persen dibandingkan dengan September 2023," kata Asep Riyadi, Jumat (1/11/2024).
Asep Riyadi menambahkan, bahwa pemulihan sektor pariwisata di Riau sudah terlihat sejak tahun 2023 dengan lonjakan jumlah kunjungan wisman mencapai 394,55 ribu, meningkat 68,31 persen dibandingkan tahun 2022 yang mencatat 234,43 ribu kunjungan.
"Bahkan, capaian tahun lalu sudah melampaui angka kunjungan wisata pada 2019 sebelum pandemi, yang mencapai 328,59 ribu," kata Asep.
"Dari sisi jenis pintu masuk, kunjungan wisman melalui pintu masuk utama imigrasi pada September 2024 mencapai 5.918 kunjungan, sementara pintu masuk perbatasan/MPD mencatatkan 30.702 kunjungan. Meningkat 31,72 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," imbuhnya.
Dijelaskan, wisman yang masuk melalui pintu imigrasi utama didominasi oleh moda angkutan udara dengan kontribusi 56,10 persen, sedangkan angkutan laut berkontribusi sebesar 43,90 persen.
Secara rinci, Asep menyebutkan bahwa Bandara Sultan Syarif Kasim II menjadi pintu masuk utama moda udara dengan kunjungan terbanyak, yaitu 2.598 kunjungan, naik 53,28 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari sisi kebangsaan, wisman asal Malaysia mendominasi dengan jumlah kunjungan 11,68 ribu orang (31,90 persen). Posisi berikutnya ditempati oleh wisman dari Belanda sebanyak 5,96 ribu (16,28 persen), Singapura 3,65 ribu (9,98 persen). Kemudian, Tiongkok 2,37 ribu (6,47 persen), dan Filipina 2,10 ribu (5,74 persen).
Lalu, kunjungan wisman asal Taiwan dengan persentase 46,94 persen dibandingkan bulan sebelumnya, disusul Korea Selatan dengan penurunan 46,39 persen, dan Jepang 43,41 persen.
Namun, beberapa negara menunjukkan peningkatan, termasuk wisman asal Australia yang naik hingga 91,94 persen, disusul Amerika Serikat yang naik 19,59 persen, India 0,95 persen, dan Inggris 0,56 persen.
Menanggapi data tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat, menyambut positif tren peningkatan kunjungan wisman ke Riau.
"Kami sangat mengapresiasi capaian ini. Ini menunjukkan bahwa daya tarik wisata Riau semakin dikenal di kancah internasional," ungkap Roni.
Roni mengakui adanya penurunan kunjungan wisman pada bulan September, namun ia meyakini ini merupakan fluktuasi yang wajar. "Kami akan terus melakukan evaluasi dan perbaikan untuk menjaga momentum pertumbuhan pariwisata Riau," ujarnya.
Roni mengungkapkan, bahwa beberapa faktor telah berkontribusi pada peningkatan kunjungan wisman ke Riau, seperti promosi wisata yang gencar, perbaikan infrastruktur pariwisata, dan peningkatan kualitas pelayanan.
"Kami akan terus mempromosikan potensi wisata Riau, baik secara domestik maupun internasional. Selain itu, kami juga akan fokus pada pengembangan produk wisata baru dan peningkatan kualitas destinasi wisata yang ada," tambah Roni.
Mengenai penurunan kunjungan wisman dari beberapa negara seperti Taiwan, Korea Selatan, dan Jepang, Roni menjelaskan, bahwa hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global dan kebijakan perjalanan masing-masing negara.
"Namun, kami optimistis bahwa kunjungan wisman dari negara-negara tersebut akan kembali meningkat seiring dengan membaiknya kondisi global," kata Roni.
Roni juga menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan pariwisata. "Pariwisata harus dikembangkan secara berkelanjutan, dengan memperhatikan aspek lingkungan dan sosial budaya," ujarnya.
Untuk mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan, Dinas Pariwisata Riau akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat.
"Kami akan terus melakukan inovasi dalam pengembangan produk wisata, seperti wisata minat khusus dan wisata berbasis komunitas," sebutnya.
Dikatakan Roni, bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak sangat penting untuk mencapai keberhasilan dalam pengembangan sektor pariwisata.
"Kami juga akan fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pariwisata," kata Roni.
Selain itu, Roni juga mengajak seluruh masyarakat Riau untuk ikut berperan serta dalam mendukung pengembangan sektor pariwisata. "Mari kita bersama-sama menjaga keindahan alam dan keramahtamahan masyarakat Riau agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung," ajaknya.
Beberapa destinasi wisata unggulan di Riau yang menjadi magnet bagi wisatawan mancanegara antara lain Istana Siak, wisata sejarah di Pekanbaru, dan Candi Muara Takus di Kabupaten Kampar.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan sektor pariwisata Riau dapat terus tumbuh dan berkembang. Sehingga, memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. (man)