Dinas PUPR Riau Sudah Turunkan Tim ke Lokasi, Penyebab Robohnya Jembatan Panglima Sampul Meranti Masih Misterius

Dinas PUPR Riau Sudah Turunkan Tim ke Lokasi, Penyebab Robohnya Jembatan Panglima Sampul Meranti Masih Misterius
kondisi Jembatan Panglima Sampul, Kepulauan Meranti yang ambruk Rabu (22/5/2024).

SELARASRIAU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, telah mengecek langsung kondisi Jembatan Panglima Sampul, Kepulauan Meranti yang ambruk Rabu (22/5/2024) lalu. Namun tim dari Dinas  Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Permukiman Pertanahan (PUPR-PKPP) Riau yang sudah diturunkan ke lokasi tersebut tak mengetahui apa penyebab jembatan itu bisa roboh.
 
"Dulu kan ini masih kecamatan, tak terpikir juga akan menjadi jalan lintas yang dilalui truk-truk besar yang masuk ke Ibukota Meranti. Kita belum liat DED-nya, jadi kurang tahu juga bagaimana bisa roboh padahal waktunya masih sekitar 20 tahunan. Ini kan dulu jembatannya berada di Kecamatan,” kata Kepala Dinas PUPR-PKPP Provinsi Riau, M Arief Setiawan, Minggu (26/5/2024)

Namun kata Arief, dari hasil peninjauan jembatan tersebut, Pemprov Riau memutuskan untuk membongkar habis dan membangun jembatan baru pada tahun 2025. Sebab kondisi jembatan saat ini tidak memungkinkan akan diperbaiki.

Dijelaskan, bahwa rangka jembatan tersebut sudah rapuh dan goyang. Apalagi jembatan terebut patah di tengah dan rangka besinya pun tidak bisa digunakan lagi.

"Kita sudah melihat langsung kondisi jembatan, jembatan itu tidak mungkin diperbaiki, jadinya memang harus dibongkar. Tahun ini kita laksanakan DED nya dan tahun 2025 pembangunannya. Kondisi besi-besi jembatan juga tidak bisa digunakan lagi, jembatan itu dibangun tahun 2002 lalu,” ujar Arif Setiawan.

Dikatakan dia, jembatan dengan panjang 180 meter itu akan dikerjakan secara menyeluruh oleh Pemprov Riau, mengingat letaknya yang berada pada ruas jalan Provinsi.

Sebelumnya jembatan tersebut merupakan ruas jalan kabupaten yang berada di Kecamatan. Sehingga pihaknya tidak mengetahui awal pembangunan jembatan tersebut.

"Panjang jembatan mencapai 180 meter dengan bentang bajanya, jadi bentangannya ada 60 meter. Walaupun yang roboh itu di rangka baja 60 meter bagian tengah, namun rangka baja kanan kirinya juga sudah goyang-goyang, makanya kita ubah DED dan akan dilakukan pembangunan ulang," jelas Arief.

Sementara itu, untuk memberikan akses jalan bagi masyarakat, pihaknya bersama Pemkab Meranti telah mencarikan solusi. Sementara, mobilitas masyarakat sekitar untuk menyeberang menggunakan pompong. Pembangunan dermaga akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Kawan-kawan di kabupaten yang akan membuat dermaga. Namun, ada jalan alternatif di jalan Elak sepanjang 16 kilometer, dan dari hasil rapat terakhir akan dikerjakan Pemkab meranti," jelasnya.

Disinggung mengenai kondisi jembatan berumur 22 tahun itu, Arief menyebutkan pihaknya tidak mengetahui pasti apa penyebab ambruknya. Jembatan yang terletak di Sungai Perumbi Kecamatan Tebing Tinggi Barat itu, merupakan akses terdekat menuju kota ataupun sebaliknya. Jembatan Panglima Sampul dibangun sekitar tahun 2002 saat Kepulauan Meranti masih jadi Bagian dari Kabupaten Bengkalis.

Untuk diketahui, Jembatan Panglima Sampul Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kepulauan Meranti yang menghubungkan Desa Alai dengan Desa Gogok Darussalam ambruk, Rabu (22/5) lalu. (***)

#Daerah

Index

Berita Lainnya

Index