Riau Siaga Darurat Kebakaran Lahan

Riau Siaga Darurat Kebakaran Lahan
kebakaran lahan (ist)

PEKANBARU - Penjabat (Pj) Gubernur Riau SF Hariyanto resmi menetapkan status siaga darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tingkat provinsi Riau, Rabu (13/3/2024).

"SK nya sudah diteken Pak Pj Gubernur, terhitung mulai hari ini  Riau resmi menetapkan status siaga darurat Karhutla ," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, M. Edy Afrizal, Rabu (13/3/2024).

Sesuai surat keputusan gubernur nomor 293/II/2024, status siaga darurat Karhutla Provinsi Riau akan berlangsung selama 263 hari sampai 30 November 2024 mendatang.

Edy menegaskan, penetapan status siaga darurat Karhutla ini ditetapkan menyusul sudah ditemukan kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Provinsi Riau.

Selain itu, hingga saat ini juga sudah ada dua kabupaten kota yang sudah duluan menetapkan status siaga darurat Karhutla. Yakni Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

"Dengan sudah adanya dua daerah di Riau yang menetapkan status siaga darurat Karhutla, maka status yang sama untuk tingkat provinsi pun sudah memenuhi syarat untuk ditetapkan, dan ini pak Pj Gubernur Riau sudah menetapkan nya," katanya.


Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau tercatat, sejak Januari hingga Rabu (13/3/2024) luas kebakaran hutan dan lahan di Riau sudah mencapai 123,23 Hektare.

Luas lahan yang terbakar tersebut tersebar di sembilan kabupaten/kota di Riau. Di mana Karhutla yang terluas terjadi di Kota Dumai seluas 84,80 hektar.

Kemudian di Kabupaten Rokan Hilir 1 hektare, Bengkalis 14,30 hektare, Meranti 3,50 hektare, Siak 1 hektare, Pekanbaru 0,05  hektare, Pelalawan 14,73 hektare, Indragiri Hilir 3,80 hektare dan Kuantan Singingi 0,05 hektare.

"Masih ada tiga kabupaten kota di Riau yang nihil Karhutla. Yakni Kampar, Rohul dan Inhu," katanya.

Edy mengatakan, setelah status siaga darurat Karhutla tingkat provinsi ditetapkan, maka pihaknya akan kembali mengaktifkan posko dan Satgas Karhutla.

Dengan demikian, Edy berharap penanganan Karhutla bisa dilakukan secara cepat dan terkoordinir.

Edy menegaskan, lebih cepat ditetapkan status siaga Karhutla ini lebih bagus. Sebab dengan penetapan status siaga ditingkat provinsi, akan lebih mudah dalam melakukan koordinasi. Sebab komando langsung ditangan gubernur sebagai komandan satgas.

Selain itu, jika sudah ditetapkan status, bantuan juga bisa diberikan kepada kabupaten kota. Baik dari provinsi maupun dari pemerintah pusat.

"Lebih cepat lebih bagus, karena kalau sudah ditetapkan status kan kita bisa aktifkan posko, terkoordinir dan memudahkan kita dalam koordinasi dan kolaborasi," katanya.

Selain itu, saat ini di daerah pesisir Riau curah hujan sudah mulai berkurang, sehingga langkah antisipasi penting dilakukan.

“Daerah pesisir Riau curah hujan sudah berkurang, jadi langkah antisipasi ini penting kita dilakukan secara bersama-sama,” ujarnya. (***)

Berita Lainnya

Index