Penulis : Riskilanie Adinda*
SelarasRiau.com, Pekanbaru – Di era digital yang terus berkembang, masyarakat dituntut untuk mengikuti arus perkembangan teknologi yang memengaruhi kehidupan sehari-hari, salah satu pengaruh tersebut adalah bertransaksi.
Perubahan nyata yang terjadi di masyarakat saat ini adalah semakin jarangnya penggunaan uang tunai dan digantikan dengan metode pembayaran digital, salah satu nya dengan memanfaatkan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Sistem pembayaran QRIS dikenal sebagai praktis dan efisien, juga menawarkan kemudahan bagi penjual dan pembeli yang lebih memilih transaksi non-tunai untuk meminimalisir kontak langsung dan mempermudah pencatatan keuangan. Dibandingkan dengan pembayaran kartu kredit atau transfer, QRIS unggul dengan tidak ada terkena nya biaya admin.
Pembayaran dengan QRIS dapat terbilang mudah karena hanya dengan men-scan kode barcode yang disediakan oleh penjual dapat terjadi transaksi antar penjual dan pembeli.
Banyak sekali UMKM yang sudah menggunakan metode pembayaran QRIS ini dikarenakan jarang nya masyarakat yang memegang uang lembar atau di zaman sekarang menyebut nya dengan cashless.
Jalan Cut Nyak Dien di Pekanbaru terkenal sebagai jalan lapangan UMKM, dari sore hingga ke tengah malam banyak UMKM yang membuka usaha nya dan menargetkan anak-anak muda sebagai target pasar nya.
Fakhrun menjadi salah satu pengusaha UMKM yang berjualan sate taichan di Cut Nyak Dien.
Fakhrun sudah membangun UMKM nya sejak sepuluh bulan lalu, dan kebanyakan dari pelanggan nya adalah anak-anak muda.
“Emang saya menargetkan anak muda sebagai target pasar dan saya sadar anak muda zaman sekarang sangat aware dengan perubahan yang ada, jadi dari awal saya usaha itu udah saya sediain pembayaran menggunakan QRIS” ucap Fakhrun, Minggu (10/11/2024).
Kalau perubahan digital yang minim transaksi tunai ini, Fakhrun sendiri tetap menyediakan uang tunai untuk kembalian bagi pelanggan nya yang melakukan pembayaran dengan uang tunai.
"Saya sendiri masih nyimpan uang lembaran buat kembalian, soalnya walaupun rata-rata bayar pakai QRIS tapi masih ada satu dua orang yang bayar pakai cash” ucap Fakhrun.
Muncul nya QRIS sebagai bentuk nyata perkembangan digital di masyarakat tidak menjadi tantangan yang menyulitkan, sisi baiknya adalah menjadi kemudahan bagi bersama, pembeli atau penjual dan muda ataupun tua. (*Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau)