SELARASRIAU.COM, KAMPAR - Jalan nasional yang menghubungkan dua Provinsi, Riau dan Sumatera Barat (Sumbar) kembali mengalami kerusakan parah.
Tepatnya di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, lokasinya berada di KM 91 sebelum Gerbang Tol Koto Kampar dari arah Bangkinang menuju Sumbar.
Pantauan dilapangan terlihat separuh badan jalan di KM 91 tampak menghilang, membentuk jurang dengan kedalaman yang cukup mengkhawatirkan.
Tanah di sekitarnya terlihat longsor dengan retakan-retakan besar di sisi jalan, memberikan tanda pergerakan tanah yang masih aktif.
Lalu lintas di kawasan ini pun tersendat. Antrean kendaraan mengular panjang. Baik dari arah Riau maupun Sumatera Barat. Pengendara terpaksa mengantre panjang karena penerapan sistem buka-tutup jalan.
Sejumlah pengemudi dan penumpang, tampak keluar dari kendaraan untuk melihat situasi, sementara suara klakson bersahutan menambah suasana tegang di tengah hujan yang terus mengguyur.
Beberapa pengendara yang tidak sabar mencoba memutar balik mencari jalur alternatif, meskipun pilihan rute terbatas.
Sementara itu, petugas kepolisian dari Satlantas Polres Kampar sibuk mengatur lalu lintas agar antrean tetap bergerak, meskipun perlahan.
Banyak kendaraan besar, seperti truk dan bus, tampak berhenti lebih lama, mempertimbangkan risiko melintas di atas jalan yang rapuh. Di sisi jalan, terlihat tanah longsor yang terus tergerus oleh air hujan, membuat situasi semakin genting.
Satlantas Polres Kampar langsung bertindak dengan menempatkan sejumlah personel Pos Pengamanan Gerbang Tol XIII Koto Kampar di lokasi.
Mereka melakukan pengaturan lalu lintas sembari berkoordinasi dengan pihak terkait untuk langkah perbaikan.
“Kami mengimbau pengendara agar berhati-hati, terutama karena curah hujan di kawasan ini cukup tinggi,” ujar pihak Satlantas dalam pengumuman resminya.
Kejadian ini menambah daftar kerusakan di jalur penghubung Riau-Sumbar. Sebelumnya, jalan di KM 106-107 kawasan Tanjung Alai juga amblas, yang sempat memaksa penutupan total jalur utama dan pengalihan ke rute alternatif.
Jalur tersebut baru selesai diperbaiki dan dibuka kembali untuk dua arah pada Senin, 23 Desember 2024.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan perlunya perhatian lebih terhadap kondisi infrastruktur jalan, terutama di wilayah rawan longsor seperti ini.
Pengguna jalan disarankan tetap waspada dan mengikuti arahan petugas demi keselamatan bersama. ***(man)
