SELARASRIAU.COM, KAMPAR - Dalam sebuah operasi yang mengejutkan, ribuan botol obat tradisional tanpa izin edar Badan POM dan mengandung bahan kimia obat (BKO) ditemukan di sebuah rumah di kawasan Rimbo Panjang, Pekanbaru.
Penemuan ini hasil kerja sama antara PPNS BBPOM Pekanbaru, Polda Riau, Kejati Riau, Dinkes Provinsi Riau, dan Satpol PP.
Kepala BBPOM Pekanbaru, Alex Sander, menyatakan bahwa operasi ini dilakukan setelah menerima pengaduan masyarakat mengenai keberadaan rumah produksi jamu ilegal.
"Kami langsung melakukan pengecekan ke lokasi dan menemukan ribuan botol obat tradisional yang tidak memenuhi standar," ungkap Alex.
Di lokasi, petugas berhasil menyita 1.500 botol jamu tawon klanceng dan 12 botol jamu Joyokusumo. Semua produk tersebut diketahui mengandung BKO dan tidak memiliki izin edar.
"Saat ini, barang bukti telah diamankan untuk diproses lebih lanjut," jelas Ketua Tim Penindakan BPOM Pekanbaru, Muhammad Rusydi Ridha.
Rumah produksi tersebut ditemukan dalam kondisi kumuh, terutama di bagian dapur yang dipenuhi sampah dan peralatan produksi yang kotor. Sementara pelaku utama diduga telah melarikan diri sebelum penggerebekan, istrinya yang masih berada di lokasi mengaku bahwa suaminya bertanggung jawab penuh atas proses produksi.
"Produksi ini telah didistribusikan ke berbagai wilayah di Provinsi Riau," ujar istri pelaku.
Meski informasi lebih lanjut akan disampaikan dalam sebuah ekspose mendatang, Rusydi mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap produk obat tradisional yang tidak terjamin keamanannya.
Kasus ini menunjukkan urgensi pengawasan terhadap produk kesehatan, terutama yang berasal dari sumber yang tidak resmi. BPOM menghimbau masyarakat untuk selalu memeriksa izin edar sebelum mengonsumsi obat tradisional. (***)
