PEKANBARU - Banyaknya drainase yang tidak berfungsi masih menjadi penyebab banjir di beberapa titik di kota ini. Sedimen yang ada pada drainase membuat pendangkalan dan tidak mampu menampung debit air saat hujan deras turun.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Edward Riansyah mengatakan, berdasarkan masterplan penanganan banjir, terdata ada sekitar 300 permasalahan yang menyebabkan banjir.
"Fokus kita untuk pengerukan sedimen dulu, karena rata-rata sedimentasi semuanya (pendangkalan). Terus alur air ke pembuangan sekunder nya juga banyak yang mati dan rusak," kata Edward Riansyah, Kamis (16/11/2023).
Pihaknya telah menginventarisir drainase yang alami pendangkalan. Tim pasukan kuning melakukan pengerukan sedimen untuk memperlancar jalannya air. Sementara untuk drainase yang cukup besar mereka menggunakan alat berat excavator mini.
"Yang utama dulu penanganan seperti di titik, Jalan Arifin Ahmad, Jalan Sudirman dekat Awal Bros, Jalan Puyuh Mas, beberapa titik di Sukajadi, dan di dekat Sungai Batak. Itu titik yang sering terdampak, jadi itu yang jadi fokus utama kita untuk pengerukan sedimen," jelas Edu, sapaan akrabnya.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan pemerintah provinsi untuk mengatasi permasalahan banjir ini. Apalagi saat ini Kota Pekanbaru sudah memasuki musim penghujan.
Untuk penanganan jangka pendek, PUPR masih memilih melakukan normalisasi drainase dan anak sungai. Normalisasi dikatakan Edu, dilakukan secara simultan setiap hari.
Mereka mengantisipasi agar tidak terjadi banjir di wilayah rawan banjir dengan normalisasi drainase.(adv)