Proyek Perbaikan Jalan Riau-Sumbar Dikebut, Akses Utama Antara Dua Provinsi Segera Kembali Normal

Ahad, 22 Desember 2024 | 06:45:05 WIB
Penampakan jalan lintas yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatera Barat di Kilometer 106-107, Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar.

SELARASRIAU.COM, KAMPAR - Perbaikan jalan lintas yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatera Barat di Kilometer 106-107, Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, sangat vital bagi kelancaran transportasi antar kedua provinsi.

Jalan ini merupakan salah satu jalur utama yang menghubungkan Riau dengan Sumatera Barat, yang digunakan oleh ribuan kendaraan setiap harinya untuk berbagai keperluan, mulai dari distribusi barang, mobilitas masyarakat, hingga akses menuju pusat ekonomi dan pariwisata di kedua wilayah tersebut.

Saat ini, tim teknis tengah fokus pada pemadatan dan penguatan struktur jalan agar lebih kokoh dan aman untuk dilalui. Proses ini diharapkan selesai, dan jalan dapat kembali normal pada Senin (23/12/2024).

Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Riau, yang melakukan tinjauan di lokasi, menyatakan,

"Besok pengaspalan akan dimulai, dan kami berharap cuaca mendukung agar proses pengerjaan dapat berjalan lancar."

Namun, hingga saat ini, sistem buka tutup masih diberlakukan di lokasi perbaikan. Pengendara yang melintas harus bersabar dan antre secara bergantian, dengan jeda buka tutup setiap 15 menit atau sesuai dengan kondisi antrean kendaraan yang ada.

"Kami berharap, dengan cuaca yang mendukung, pada Senin besok dua jalur sudah dapat digunakan dengan lancar," tambah Taufiq.

Pentingnya pemadatan yang kuat sebelum pengaspalan menjadi prioritas, sehingga jalan tidak hanya cepat diperbaiki, tetapi juga aman dan nyaman untuk pengguna jalan. Proses pengaspalan hanya akan dimulai setelah tim memastikan lapisan dasar jalan telah dipadatkan dengan baik.

Kerusakan jalan lintas ini juga telah berdampak signifikan pada kegiatan ekonomi dan transportasi. Sebagai jalur utama penghubung dua provinsi, kerusakan jalan ini menghambat distribusi barang dan jasa, serta memperlambat mobilitas masyarakat yang bekerja atau berbisnis di kedua wilayah.

Terlebih, jalan ini juga sangat penting bagi akses menuju berbagai destinasi wisata dan kawasan industri yang ada di sepanjang jalur tersebut.

Namun, perbaikan jalan ini sempat terhambat oleh cuaca buruk. Hujan yang turun selama tiga hari berturut-turut mengganggu kelancaran pengerjaan trase baru jalan lintas Riau-Sumbar di Desa Tanjung Alai.

Afdirman Jufri, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Riau pada Kementerian Pekerjaan Umum, menjelaskan bahwa hujan yang turun membuat lapisan timbunan menjadi basah dan becek, mengakibatkan tanah menjadi labil dan sulit dipadatkan.

"Karena kondisi lapisan yang masih goyang dan tergenang air, proses pemadatan tidak bisa dilakukan. Kami harus berhenti sementara, dan ini tentu memengaruhi kemajuan pekerjaan," ujar Afdirman.

Ia menambahkan bahwa pengerjaan sangat bergantung pada cuaca, dan pihaknya berharap cuaca segera cerah agar proses pengerjaan bisa kembali lancar.

Dengan upaya maksimal dari semua pihak, diharapkan jalan ini dapat segera dibuka penuh, memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi para pengendara yang melintas, serta kembali mendukung kelancaran ekonomi dan mobilitas masyarakat antar provinsi. ***(dil)

Terkini