SELARASRIAU.COM, PEKANBARU – Pembangunan Tol Lingkar Pekanbaru di ruas Rengat – Pekanbaru sepanjang 30,57 km terus dipacu. Proyek strategis ini dimulai sejak Juni 2023 dan ditargetkan selesai pada 2026.
Update terbarunya, hingga September 2024, progresnya telah mencapai 30 persen, menurut Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya.
"Kami optimistis proyek ini bisa selesai tepat waktu sehingga manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat," ujar Aditya, Jumat (18/10/2024).
Tol Lingkar Pekanbaru akan memiliki tiga gerbang tol (GT) dan interchange (IC) yang mempermudah akses warga dan meningkatkan konektivitas:
1. Pintu Gerbang Rimbo Panjang: Akses utama bagi warga sekitar Rimbo Panjang.
2. Pintu Tol IC Siak: Menghubungkan kawasan Sri Meranti dengan Tol Lingkar Pekanbaru.
3. Gerbang Tol IC Bypass Pekanbaru: Gerbang menuju Muara Fajar dan area sekitarnya.
Selain itu, akan dibangun Junction Rimbo yang menghubungkan Tol Lingkar Pekanbaru dengan Tol Pekanbaru – Bangkinang.
Tol Lingkar Pekanbaru diproyeksikan memangkas waktu tempuh dari exit Bangkinang menuju gerbang Pekanbaru – Dumai. Perjalanan yang biasanya memakan waktu 1 jam kini diperkirakan hanya membutuhkan 25 menit.
"Konektivitas lebih efisien tanpa perlu keluar dari jalur tol, membuat perjalanan antarwilayah semakin cepat," kata Aditya.
Fasilitas di sepanjang tol juga menjadi perhatian utama. HKI akan membangun dua rest area dengan luas total 12 hektare, yang mulai dibangun pada 2025.
Uniknya, rest area ini akan mengusung konsep budaya lokal Riau dan menawarkan beragam fasilitas, di antaranya:
- SPBU dan bengkel kendaraan
- Masjid, taman bermain, dan toilet umum
- Parkir luas untuk kendaraan kecil hingga truk besar
- Kios UMKM dan food court
- Klinik untuk pengecekan kendaraan dan layanan kesehatan.
Aditya mengakui bahwa proyek ini menghadapi berbagai tantangan, namun pihaknya berkomitmen memberikan hasil terbaik.
"Harapan kami, Tol Lingkar Pekanbaru bisa segera selesai dan bermanfaat bagi masyarakat. Ini akan menjadi salah satu jalur penting dalam mendukung mobilitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Riau," tutupnya.
Proyek ini diyakini tidak hanya mempercepat perjalanan, tetapi juga mendorong perkembangan ekonomi kawasan dan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan di Sumatra. ***