PEKANBARU - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru, Muhammad Amin, mengungkapkan bahwa kasus prevalensi tengkes atau stunting di Pekanbaru mencapai 221 anak berdasarkan pengukuran pada Maret 2024.
Hal ini diungkapkan setelah kegiatan Penilaian Kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting di salah satu hotel di Pekanbaru, pada Rabu (29/5/2024).
Amin menambahkan bahwa pemko terus berupaya menurunkan angka tengkes di Pekanbaru, yang pada tahun 2023 mencapai 8,7 persen berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dengan 750 sampel.
"Persentase tersebut didapat dari survei, namun data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasiskan Masyarakat (e-PPGBM) mengungkapkan bahwa angka stunting tertinggi terdapat di Kecamatan Limapuluh, dengan mencatat 40 balita stunting hingga Maret lalu. Sementara itu, Kecamatan Senapelan mencatat jumlah balita stunting terendah, hanya 2 balita," ucapnya.
Menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, angka prevalensi tengkes di Pekanbaru mengalami penurunan signifikan dari 16,8 persen pada tahun 2022 menjadi 8,7 persen pada tahun 2023. Ini jauh di bawah prevalensi stunting nasional yang mencapai 21,4 persen, turun dari 21,5 persen.
Penurunan prevalensi tengkes di Kota Pekanbaru merupakan bukti komitmen pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Hasilnya cukup signifikan dan mencerminkan komitmen pemerintah daerah.
Saat ini pemerintah pusat hingga pemerintah daerah terus mengupayakan optimalisasi percepatan penurunan dan pencegahan tengkes untuk mencegah kasus baru. Fokus utama adalah perbaikan struktur dan proses konvergensi di tingkat keluarga.
Meskipun terdapat penurunan angka tengkes, pemerintah tidak merasa puas dan terus mendorong seluruh pihak terkait untuk memastikan upaya pencegahan dan penurunan tengkes berjalan efektif di tingkat kelurahan.
"Saya berharap agar seluruh pemangku kepentingan dapat terus konsisten dan fokus dalam melakukan upaya signifikan yang terintegrasi dalam penurunan stunting," tandasnya. (***)