PEKANBARU – Dalam rangka memperingati Hari Malaria Sedunia 2025 dan sekaligus menanggapi Kejadian Luar Biasa (KLB) malaria di Kabupaten Rokan Hilir, Dinas Kesehatan Provinsi Riau menggelar aksi pengendalian malaria secara terpadu di Desa Sungai Daun, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Jumat (16/5/2025).
Kegiatan ini melibatkan sejumlah pihak, mulai dari Dinas Kesehatan Riau, Dinkes Kabupaten Rokan Hilir, Dinkes Kecamatan Pasir Limau Kapas, TNI, Polri, tokoh masyarakat, hingga masyarakat Sungai Daun.
Kegiatan yang dilakukan antara lain penyemprotan insektisida dalam ruangan (indoor residual spraying/IRS), survei darah massal, pemberian kelambu, larvasidasi, serta pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita.
Musfardi Rustam, selaku Penanggung Jawab Penyakit Malaria yang juga Fungsional Epidemiologi Madya dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau, mengatakan bahwa lonjakan kasus malaria di Kabupaten Rokan Hilir harus ditangani secara serius dan komprehensif.
“Rokan Hilir pernah mendapat sertifikat eliminasi malaria pada 2018, namun sejak 2020 kasus kembali melonjak dan pada 2024 mencapai 2.449 kasus positif. Ini merupakan sinyal bahwa kita tidak boleh lengah,” kata Rustam.
Rustam menambahkan bahwa langkah-langkah preventif seperti penyuluhan, penggunaan kelambu berinsektisida, dan pemberantasan jentik nyamuk harus dilakukan secara terus-menerus dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.
“Kerja sama lintas sektor sangat penting. Kami bersyukur kegiatan ini mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk TNI, Polri, dan tokoh masyarakat setempat,” ujar Rustam.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan Latkesmas Batam, Budi Santoso, SKM, serta perwakilan dari Dinas Kesehatan Riau, Dr. Musfardi Rustam, SKM, M.Epid, yang datang bersama rombongan.
Turut hadir pula Danramil 04/Kubu yang diwakili oleh Serda Hendi Prasetiyo, serta Kapolsek Panipahan yang diwakili oleh Bripka Nestor H. Nababan.
Penghulu Sungai Daun, Sudirman, menyambut baik kegiatan ini dan berharap dapat memberikan dampak nyata bagi warganya.
“Kami sangat terbantu dengan kegiatan ini. Semoga kasus malaria bisa ditekan dan masyarakat kembali hidup sehat,” ucap Sudirman.
Dengan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, upaya penanggulangan malaria di Rokan Hilir diharapkan bisa menurunkan angka kesakitan dan kematian, serta mengembalikan status eliminasi malaria yang pernah diraih. ***