SELARASRIAU.COM, PEKANBARU — Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) kembali menunjukkan komitmennya dalam menyediakan perlindungan kesehatan berbasis syariah dengan meluncurkan PRUCritical Amanah, sebuah produk asuransi jiwa tradisional syariah.
Produk ini dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap risiko penyakit kritis, mulai dari tahap awal hingga tahap akhir, sekaligus dukungan finansial bagi ahli waris jika terjadi risiko meninggal dunia.
Herwin Bustaman, Chief Distribution Officer Prudential Syariah, menjelaskan bahwa meningkatnya kasus penyakit kritis di Indonesia menjadi salah satu latar belakang peluncuran produk ini.
“Selain meningkatkan kelangsungan hidup, deteksi dini juga membantu mengurangi beban finansial pengobatan yang tidak murah, terutama dengan kenaikan biaya kesehatan secara global maupun di Indonesia,” ungkapnya di Pekanbaru, Jumat (6/12/2024).
Dalam beberapa tahun terakhir, penyakit kritis kian banyak menyerang kelompok usia produktif dan menjadi salah satu penyebab utama kematian.
Data menunjukkan bahwa pada 2023, kasus penyakit kritis di Indonesia meningkat hingga 28%, dari 23 juta menjadi 29 juta kasus.
Provinsi Riau menjadi salah satu wilayah dengan angka kasus penyakit kritis yang tinggi, meliputi kanker, jantung, dan stroke. Prevalensi kanker serviks, berdasarkan pemeriksaan Visual Asam Asetat (IVA), tercatat sebesar 1,1% pada perempuan usia 30–50 tahun.
Selain itu, terdapat 28 kasus dugaan kanker payudara, lebih dari 7.000 kasus stroke, serta 13.981 pasien gagal jantung yang memerlukan perawatan intensif sepanjang tahun lalu.
Mengacu pada data dari World Health Organization (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI, hingga 90% kanker sebenarnya dapat dicegah melalui gaya hidup sehat dan deteksi dini. Bahkan, tingkat kesembuhan kanker bisa mencapai 90% jika terdeteksi sejak dini.
Manfaat Utama PRUCritical Amanah
Ika Meynita, Head of Product Management Prudential Syariah, menjelaskan tiga manfaat utama yang ditawarkan oleh PRUCritical Amanah:
1. Perlindungan Penyakit Kritis Tahap Awal:
Memberikan santunan asuransi sebesar 25% dari nilai pertanggungan atau maksimum Rp1 miliar. Selain itu, peserta dibebaskan dari kewajiban pembayaran kontribusi setelah klaim disetujui, sehingga peserta dapat fokus pada proses pemulihan.
2. Santunan Lanjutan:
Sisa santunan akan dibayarkan jika peserta terdiagnosis penyakit kritis tahap akhir atau meninggal dunia.
3. Manfaat Akhir Kepesertaan:
Peserta akan menerima hingga 100% santunan asuransi pada usia 85 tahun, yang dapat digunakan untuk kelangsungan hidup di masa depan.
Kepercayaan Peserta yang Semakin Tinggi
Selama kuartal III/2024, Prudential Syariah telah melayani hampir setengah juta peserta di seluruh Indonesia dan menyalurkan klaim sebesar Rp1,8 triliun.
“Kami berharap PRUCritical Amanah dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya persiapan lebih awal terhadap risiko penyakit kritis dan dampak finansialnya. Langkah proaktif seperti deteksi dini dan perlindungan finansial menjadi kunci untuk menjalani hidup yang lebih tenang,” tutup Herwin.
Melalui produk ini, Prudential Syariah berharap semakin banyak keluarga Indonesia yang terlindungi oleh asuransi berbasis syariah, sesuai dengan misinya untuk memberikan keamanan finansial yang inklusif dan berkelanjutan. (rilis/man)