PEKANBARU, SELARASRIAU.COM – Dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadhan 1445 H., Direktorat Adminsitrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian (DAUKK) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) menaja berbagai kegiatan sosial keagamaan serta berbuka puasa bersama yang diakhir dengan pelaksanaan Shalat Taraweh berjamaah pada Kamis (21/03/2024) bertempat di Lobby Gedung Rektorat Kampus Utama Umri.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan, keakraban, dan santai ini mengambil tema “Berbagi Cinta” yang dihadiri Bendahara Badan Pembina Harian (BPH) Umri, Wakil Rektor II Umri, Direktur DAUKK Umri, Direktur DAAK Umri, Kepala Kamasprokum Umri, Ketua Prodi Manajemen Sekolah Pasca Sarjana Umri, beserta staf dan pegawai dilingkungan DAUKK Umri.
Dalam sambutan Direktur DAUKK Dr. H. Baidarus, M.Ag., MM., menyampaikan bahwa kegiatan Ramadhan tahun ini DAUKK mebalutnya dengan tema Berbagi Cinta dengan kegiatan sosial keagamaan.
“Kegiatan Ramadhan tahun ini, kami mengusung tema Berbagi Cinta dengan konsep kegiatan antara lain pelaksanaan Shalat Dhuha, Tahsin Quran, berbagi takjil dan penyebaran brosur Umri, melakukan kunjungan dan berbagi paket ceria untuk kaum dhuafa dan panti asuhan, paket ceria untuk pesiunan pegawai/staff Umri, Tausyiah Ramadhan, Ifthor Jama’i, yang diakhiri dengan Shalat Taraweh berjamaah di Masjid Baitul Hikmah Kampus Utama Umri,” ujarnya.
Lebih jauh, Baidarus berharap hendaknya acara seperti ini dapat terbangun kebersamaan diantara staf dan pegawai di Umri. “Kegiatan Ramadhan berbagi cinta ini dalam rangka mensyiarkan dakwah Al Islam Kemuhammadiyahan dalam kehidupan kampus kita dengan lebih kreatif serta hal ini untuk dapat menumbuhkan semangat bersama dan kekompakan diantara kita semua untuk lebih bersemangat lagi dalam bekerja,” pungkas Baidarus.
Wakil Rektor II Umri Dr. H. M. Rasyad Zein, MM., dalam Kultum Ramadhannya menyampaikan pentingnya dakwah kultural Muhammadiyah diterapkan disemua lini kehidupan.
“Dakwah kultural penting untuk dilakukan, sebab Dakwah kultural merupakan upaya menanamkan nilai-nilai Islami dalam seluruh dimensi kehidupan potensi. Nilai-nilai Islami itu tidak hanya di Masjid, tidak hanya diruang-ruang kelas, tapi juga dikembang disemua dimensi dengan memperhatikan potensi dan kecenderungan-kecenderungan manusia sebagai makhluk budaya,” ujarnya.
Lebih jauh Rasyad Zein menambahkan, kecenderungan manusia sebagai makhluk budaya harus tetap dalam koridor Dakwah Amar Makruf Nahi Mungkar.
“Dalam Dakwah kultural kita harus dapat mengembangkan misi dakwah amar makruf nahi mungkar, yang bertujuan untuk mengembangkan nilai Islami agar terwujud Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” pungkasnya. (***)